Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus membantah adanya intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar tentang pembentukan poros koalisi baru.
"Enggaklah jangan mengada-ngada," jelas Lodewijk.
Saat ditemui di gedung DPR Jakarta, Selasa (11/7) Lodewijk menerangkan intensitas pertemuan Airlangga dengan Jokowi memang tinggi dalam kapasitas hubunganya sebagai presiden dan menteri.
Baca juga : Wacana Poros Koalisi Baru Golkar Terus Mencuat
"Namanya kalau cerita ketemu presiden pasti Pak Airlangga frekuensinya banyak banget. Kemarin di Australia jadi banyak banget apalagi dia Menko. Jadi enggak sampai sejauh itu," paparnya.
Baca juga : Bamsoet Senada dengan Airlangga Tak Bakal Ada Munaslub
Dalam kesempatan ini Lodewijk juga menepis adanya ketidakpercayaan Golkar terhadap Airlangga sebagai ketua umum. Partai kuning tersebut sambungnya fokus mempersipakan pilpres, pileg dan pilkada.
"Saya tidak melihat itu. Golkar solid. Kita saat ini sudah fokus bagaimana Pilpres, pileg, Pilkada. Pilkada saja kita sisihkan nanti setelah pileg dengan Pilpres. Bagaimana kita bicara Munaslub. ENlnggak masuk akal," tandasnya. (Z-8)
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai peluang PPP untuk melaju ke Senayan lewat Pemilu 2024 semakin berat.
KETUA DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig menuturkan Surabaya, Jawa Timur jadi tuan rumah chapter atau bab kedua bagi kerjasama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
PAN gembira dengan keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024, sementara Golkar tetap akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres di 2024.
Hingga saat ini, tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih melakukan komunikasi intens, untuk menentukan calon presiden pada Pemilu 2024.
Capres-cawapres bisa dipilih dari ketua umum (ketum) partai, seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto atau Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitnya bisa bersatu, belum tentu konstituennya juga begitu.
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved