Bawaslu Berharap Pemilu 2024 Ramah Disabilitas

BADAN Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu berharap Pemilu 2024 dapat menjadi pesta demokrasi yang ramah bagi disabilitas. Plh Ketua Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, selama ini, pemilih difabel belum mendapat perhatian yang cukup dalam konteks kepemiluan.

Oleh karena itu, pihaknya menggandeng beberapa kelompok disabilitas untuk menggelar acara Deklarasi Pemilu Akses Ramah Disabilitas. Berkaca dari gelaran Pemilu 2019, Bawaslu, lanjut Lolly, mencatat ada 2.366 tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak aksesibel bagi pemilih difabel.

Menurutnya, jumlah TPS yang tidak ramah pemilih difabel turun menjadi 1.089 TPS pada Pilkada 2020. "Harapan kita, (Pemilu) 2024 tidak ada lagi TPS yang tidak ramah disabilitas. Apakah ini mungkin? Mungkin," kata Lolly di Jakarta, Kamis (6/7).

Baca juga: Ganjar Fasilitasi Penyandang Disabilitas Pelatihan Wirausaha di Jateng

Pembacaan poin-poin deklarasi dipimpin oleh penyanyi penyandang tuna netra, Putri Ariyani, yang salah satunya berkolaborasi untuk pencegahan dan pengawasan serta menindaklanjuti segala pelanggaran pada hak-hak politik disabilitas secara inklusif.

Acara deklarasi tersebut turut dihadiri oleh Komisi Nasional Disabilitas (KND), Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD), dan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI).

Menurut Ketua Umum PPUAD Ariani Soekanwo, pihaknya sudah memperjuangkan pemilu yang ramah dan memudahkan penyandang disabilitas sejak 2004. "Tapi kenyataannya masih belum memuaskan dan terlaksana dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Komnas HAM Dorong Pemilu Ramah Difabel

Pihaknya berharap Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara yang bakal digunakan untuk Pemilu 2024 dapat terimplementasi dengan baik. Salah satunya adalah dengan mewujudkan TPS yang ramah bagi pemilih difabel

"TPS yang akses (bagi disabilitas) itu, jalan menuju TPS harus akses, TPS harus di tempat yang rata. Itu ada di dalam UU 7/2017," tandasnya. (Z-6)