Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pelabelan Bacapres,  Pakar Politik : Pemilu 2024 Perlu Adu Ide dan Gagasan

Andromeda Arizal Fathano
20/5/2023 11:50
Pelabelan Bacapres,  Pakar Politik : Pemilu 2024 Perlu Adu Ide dan Gagasan
Bacapres dan Bacawapres yang akan bertarung di Pemilu 2024 mengusung ide dan gagasan bukan saling menjatuhkan dengan menyebar hoaks(Medcom)

PELABELAN negatif jelang pemilihan umum (Pemilu) pada bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) kerap terjadi. Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin melihat ada dua hal yang kerap terjadi jelang pemilu, membangun citra untuk elektabilitas dan memperburuk calon lainnya dengan menyebar hoaks. 

Persoalan itu, kata Ujang selalu terjadi dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Membangun demokrasi sejatinya, tegas Ujang, harus bermain secara adil dan beradab serta memperlakukan lawan tanpa mengungkap keburukannya.

“Nah ini menjadi persoalan demokrasi kita setiap 5 tahun setiap pemilu berlangsung. Dalam konteks berdemokrasi karena demokrasi sejatinya harus bermain secara fair dalam konteks kita membangun demokrasi yang beradab dan sehat,“ ujarnya. 

Baca juga: Ini Perbedaan Antara Bacapres dan Capres

Pada Pemilu 2024, Ujang berharap para kandidat dapat membangun politik dengan mengadu ide dan gagasan. Dibandingkan mengarahkan ke polarisasi dengan narasi negatif. 

"Di pemilu 2024 nanti yang harus dikembangkan dan ditumbuhkan perdebatan isu dan gagasan misalnya saja, Pak anies isu di bidang ekonomi sosial keagaamaan disampaikan agar publik bisa menilai,“ ujarnya.

Baca juga: Lembaga Survei Prediksi Pilpres 2024 Bakal Berlangsung Dua Putaran

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu sering dituging garis keras dan minoritas. Ujang menilai tudingan itu tidak  berlandaskan pada fakta objektif, terutama melihat rekam jejak Anies sebagai anggota HMI. Ujang menegaskan tidak ada HMI yang terpapar radikalisme.

“Saya meyakini tidak. Itu tuduhan yang belum tentu benar saya berlandaskan pada fakta objektif." (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya