Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khairunnisa Nur Agustyati menyebutkan disinformasi di media sosial terkait kepemiluan bakal marak jelang Pemilu 2024.
Ninis, sapaan akrabnya, mengatakan, disinformasi di media sosial sudah menyerang sejak pemilu-pemilu sebelumnya.
“Kalau 2014 tujuannya untuk mengubah opini publik, atau mengubah pilihannya masyarakat, jadi serang menyerang antar peserta pemilu,” ungkap Ninis, Senin (17/4/2023).
Baca juga : Ketum DPP LDII: Politik Uang Korupsi Elektoral
“Kalau 2019 itu sudah mulai menyerang penyelenggara, baik punya KPU maupun Bawaslu, terkait tata cara proses pemilunya, tadi soal surat suara, dan bagaimana memilih di TPS,” tambahnya.
Bahkan, kata Ninis, ada disinformasi yang tersebar bahwa orang tak perlu ke TPS, tapi cukup ikut poling di salah satu platform medsos saja. Tentu adanya disinformasi tersebut hak pilihnya jadi hilang.
Baca juga : Duet Prabowo-Erick Kian Banyak Dilirik
Tak hanya itu, Ninis juga menyoroti bahaya kampanye di medsos. Ninis menilai tak mungkin medsos tidak digunakan sebagai sarana kampanye. Padahal, media sosial ini ruang abu-abu yang bisa menimbulkan disinformasi.
“Ini disinformasi tidak hanya dikonsenkan pada masa kampanye saja, tapi bagaimana situasi hari ini? Rasanya itu tidak bisa dihindari, karena tidak mungkin tidak menggunakan medsos,” paparnya.
Maka, adanya kekosongan kerangka hukum ini, Ninis mendorong penyelenggara pemilu memperkuat ekosisitem digital yang demokratis menuju pemilu 2024.
Diharapkan, lanjut Ninis, eksosistem digital ini mampu mendeteksi, menganalisis, dan memperkuat penggunaan medsos agar tak disalahgunakan.
“Bagaimana pun juga medsos tidak mungkin tak digunakan, di samping cepat dan gratis, tapi di satu sisi terdapat potensi berita bohong, missinformasi, perilaku yang non autentik, kemudian boot, influencer atau buzzer, kemudian dana kampanye,” paparnya. (Z-5)
BERBAGAI tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita hadapi harus dijawab dengan peningkatan kemampuan dan penerapan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki.
Akun-akun di media sosial yang aktif menyebarkan disinformasi terkait dengan rokok dan tembakau di antaranya akun-akun yang pro terhadap indusri tembakau.
ISD mengidentifikasi puluhan gambar dan video palsu, menyesatkan, atau dihasilkan oleh kecerdasan buatan yang diklaim secara online sebagai serangan Iran
Alat kecerdasan buatan generatif kini menawarkan cara yang jauh lebih murah dan lebih cepat untuk membuat konten yang seringkali sulit dibedakan dari informasi otentik.
Dewan Pers gencar menggelar workshop kepada para jurnalis agar tetap profesional dalam mengawal informasi dan pemberitaan seputar Pemilu 2024.
Kemunculan gangguan informasi merefleksikan kondisi sosial politik terkini.
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved