Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Koalisi Besar tidak Mustahil dan Menarik untuk Ramaikan Pemilu

Budi Ernanto
15/4/2023 08:15
Koalisi Besar tidak Mustahil dan Menarik untuk Ramaikan Pemilu
Warga melintas di dekat bilik suara khusus di TPS 02, Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020).(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

PENGAMAT politik Muhammad Qodari menilai wacana koalisi besar merupakan hal yang tidak mustahil untuk dilakukan dan dilihat cukup menarik untuk meramaikan Pemilu 2024.

"Koalisi besar sesuatu yang mungkin dan nyata," ujar Qodari seperti dikutip dari Antara baru-baru ini. "Karena wacana koalisi besar ini sudah sahut-menyahut. Artinya, antarpartai politik yang terlibat dalam wacana itu sudah memberikan respons," sambung dia.

Partai yang sudah memberikan respons menurut Qodari adalah Golkar, PAN, PPP, dan Gerindra.

Baca juga: Penentuan Capres-Cawapres Koalisi Besar Diprediksi Makan Waktu Lama

Selain itu, lanjut Qodari, koalisi besar juga menjadi menarik perhatian karena memiliki tokoh populer dan tokoh yang berpotensi menang dalam pemilu mendatang.

"Menurut saya, koalisi besar ini menarik karena magnetnya itu ada dua. Pak Jokowi sebagai tokoh paling populer, presiden petahana. Yang kedua Pak Prabowo (Subianto) sebagai calon presiden paling populer hari ini menurut survei," ujarnya.

Baca juga: PAN Bantah Dukung Prabowo Jadi Capres Koalisi Besar

Kemudian, koalisi besar sekarang sedang berada pada momen yang disebut Qodari, yakni meeting of mind atau pertemuan pikiran antarelite partai di dalam wacana koalisi tersebut. Namun, kata dia, apakah pertemuan pikiran itu akan diikuti dengan aksi yang lebih konkret masih menjadi pertanyaan.

"Akan tetapi, semua potensi, semua variabel yang potensial untuk melahirkan (koalisi besar) itu menurut saya ada," ucap Qodari. Terlepas dari potensi yang dimiliki, Qodari mengatakan bahwa koalisi besar masih memiliki pekerjaan rumah (PR).

"PR-nya kan tinggal mengatur soal yang lain-lain. Misalnya, soal cawapresnya siapa? Format koalisi seperti apa? Akan tetapi, paling tidak separuh dari persyaratan koalisi besar ini sudah terpenuhi," kata dia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya