Rabu 01 Maret 2023, 14:26 WIB

Dampak Kejadian Susi Air di Papua, 70 Persen Penerbangan Porter Terhenti

Ficky Ramadhan | Politik dan Hukum
Dampak Kejadian Susi Air di Papua, 70 Persen Penerbangan Porter Terhenti

Medcom/Fachri Audhia Hafiez
Pendiri Susi Air Susi Pudjiastuti (tengah) memberikan keterangan atas insiden penyanderaan Kapten Philip Mark Merthens di Jakarta (1/3).

 

PENDIRI Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan insiden pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot Kapten Phillip Mark Mehrtens di Papua sangat berdampak pada operasional maskapai Susi Air. 70 persen penerbangan porter di Papua dihentikan. Hal itu membuat kegiatan suplai logistik masyarakat yang tinggal di pegunungan Papua terganggu.

"Saya sebagai founder Susi Air meminta maaf kepada masyarakat Papua, Pemda dan pengguna Susi Air di wilayah Papua yang saat ini jadi terganggu karena 70 persen dari penerbangan porter kita akhirnya jadi berhenti. Tentunya Itu mengganggu kegiatan dan suplai logistik masyarakat yang tinggal di pegunungan Papua," ujar Susi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).

Susi melanjutkan, kejadian tersebut juga membuat kerugian yang sangat besar bagi maskapainya. Namun menurutnya, dalam hal ini sisi kemanusiaan harus lebih diutamakan dibandingkan dengan sisi bisnis. Menurutnya, masyarakat Papua memiliki hak mendapatkan kebutuhan pokok dan transportasi yang biasanya menggunakan maskapai Susi Air.

"Dari sisi bisnis tentu ini sebuah kehilangan yang sangat besar. Tapi lebih menurut saya adalah humanity, kemanusiaan, dan hak-hak masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya dan transportasi," tuturnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: tak Ada Larangan Terbang sebelum Insiden KKB Bakar Pesawat

Lebih lanjut, Susi berharap pilotnya Kapten Phillip Mark Mehrtens dapat dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) tanpa syarat apapun.

Susi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama kepada TNI/Polri, Pemda, dan tokoh masyarakat Papua yang telah mengupayakan segala cara untuk membebaskan Kapten Phillip.

"Sampai hari ini upaya-upaya terus dilakukan walaupun tidak ada hasil, namun kita tidak boleh putus asa. Saya mohon doa dari semua tragedi ini bisa berakhir dengan baik dan memulihkan kembali kegiatan operasional penerbangan Susi Air seperti semula," tuturnya.

Sebagai informasi, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru, bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2).

Adapun, lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, Philips masih dibawa KKB. (OL-17)

Baca Juga

MI/Susanto

Pakar: UU Peradilan Anak, Jaksa Bisa Tuntut AG Maksimal 10 Tahun

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 13:12 WIB
KEJAKSAAN dinilai sudah tepat tidak melakukan diversi dalam menyelesaikan kasus penganiayaan terhadap David Ozora, terutama menyangkut...
MI/Tri Subarkah

Laksanakan Putusan Bawaslu, KPU Gelar Rapat Teknis dengan Prima Hari Ini

👤Tri Subarkah 🕔Jumat 24 Maret 2023, 12:30 WIB
Melaksanakan putusan Bawaslu, KPU menggelar rapat teknis dengan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) untuk membuka akses...
MI/Susanto

Kasus Lukas Enembe, KPK Kembali Panggil Sopir Darwis

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Jumat 24 Maret 2023, 12:00 WIB
KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap sopir atas nama Darwis sebagai saksi dalam kasus gubernur nonaktif Lukas...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya