Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pemilu 2024 Harus Dengarkan Suara Anak Muda

Tri subarkah
17/2/2023 20:01
Pemilu 2024 Harus Dengarkan Suara Anak Muda
Ilustrasi(MI/Seno)

ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz memproyeksikan pemilih generasi muda berusia di bawah 39 tahun pada Pemilu 2024 mencapai 60%. Oleh karena itu, para aktor yang terlibat dalam pemilu yang akan datang harus mampu menampung aspirasi anak muda.

"Baik itu partai politik, capres/cawapres, termasuk caleg, DPD, mau tidak mau dalam program yang akan dikampanyekan harus mendengarkan suara-suara anak muda," kata Mellaz dalam acara diskusi yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Jumat (17/2).

Mellaz menyebut pemilih muda memiliki genetika yang berbeda dengan generasi di atasnya karena ramah memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi. Mereka, lanjutnya, merupakan individu-individu yang hidup saat sumber informasi didapatkan dengan sangat mudah dan cepat.

Kendati demikian, generasi muda juga memiliki kecenderungan untuk memfilter informasi yang didapatkan, sehingga tidak menelan mentah-mentah dan termakan informasi bohong dengan mudah. Oleh karenanya, meski tetap harus diwaspadai, Mellaz mengatakan politik identitas tak lagi memiliki dasar untuk dikhawatirkan bagi anak muda.

Baca juga: Presiden: Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan

"Politisasi identitas, hoaks, itu satu hal, tentu kita harus antisipasi, tapi justru di sini sekarang momentumnya anak muda yang bisa punya kontribusi besar untk memilah dan memfilter berbagai informasi yang berkembang di masyarakat, khususnya terkait urusan kepemiluan," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan generasi muda saat ini telah melek dengan isu perubahan iklim, kesetaraan gender, kesehatan, maupun lingkungan. Menurutnya, mereka memiliki peran besar terhadap gelaran Pemilu 2024 mendatang.

Dyah mendorong generasi muda untuk masuk ke dalam sistem politik dengan memaksimalkan sumber daya di sekitar guna menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Kendati demikian, jika politik bukanlah hal yang dicita-citakan, generasi muda tetap dapat berkontribusi dengan memilih pemimpin terbaik.

"Yang mempunyai (kualitas) agent of change, visi untuk mengubah bangsa," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya