Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEPALA Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Triyono mengungkapkan Bawaslu telah melakukan simulasi terkait anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ia mengakui usulan anggaran membengkak jika dibandingkan dengan pilkada sebelumnya.
Pada Pilkada 2015 hingga 2020 total anggaran yang dikeluarkan Rp9,5 triliun. Adapun perkiraan usulan anggaran untuk Pilkada 2024 sejumlah Rp14,7 triliun.
“Lebih banyak daripada pilkada sebelumnya,” ujar Triyono dalam acara diskusi webinar mengenai kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung pendanaan pilkada, Rabu (15/2/2023)
Rincian anggaran pilkada pada 2015 yakni Rp1,4 triliun, pada 2017 sebesar Rp1 triliun, pada 2018 sebesar Rp3,6 triliun, pada 2020 sebesar Rp3,4 triliun.
Triyono merinci alasan kenaikan tersebut. Pertama, adanya besaran honorarium untuk panitia pengawas kecamatan, desa/kelurahan dan tempat pemungutan suara (TPS). Perubahan besaran honorarium tersebut cukup signifikan. “Dulu Rp600 ribu sekarang menjadi Rp800 ribu,” ucapnya.
Baca juga: Petugas Ad Hoc Pemilu Perlu Dilindungi Asuransi
Dari total usulan anggaran pilkada yang akan diajukan, Triyono mengatakan hampir 80% digunakan untuk pembayaran honorarium panitia ad hoc. Selain itu, alasan lain adanya kenaikan standar biaya masukan, lalu adanya pemekaran wilayah antara lain 4 daerah otonomi baru (DOB) di Papua yang berpengaruh pada kenaikan jumlah kecamatan, desa, dan TPS. Faktor lainnya, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga pasar logistik pilkada. (P-2)
KOMISI III DPR RI menyetujui pagu indikatif anggaran Polri Tahun 2026 sebesar Rp109,6 triliun dalam rapat kerja bersama DPR yang digelar pada Senin (7/7).
Kader Dasawisma telah bekerja secara nyata sebagai pasukan terdepan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggulirkan bantuan sosial perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk 227 unit dengan anggaran total Rp3,405 miliar.
Hingga saat ini anggaran yang telah dikeluarkan untuk 1.315 ijazah sebanyak Rp4,3 miliar.
Bantuan pemutihan ijazah ini telah terlaksana secara bertahap sejak 25 April 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved