Senin 06 Februari 2023, 15:37 WIB

Mahfud: Komentar Luhut dan Tito Turunkan Indeks Persepsi Korupsi

Andhika prasetyo | Politik dan Hukum
Mahfud: Komentar Luhut dan Tito Turunkan Indeks Persepsi Korupsi

Antara
Menkopolhukam Mahfud MD

 

KOMENTAR nyeleneh dari sejumlah menteri terkait penindakan korupsi ternyata memberi dampak pada penurunan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordonator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2).

"Tadi disampaikan di dalam rapat bahwa itu juga mempengaruhi turunnya indeks karena seakan-akan pemerintah tidak mau ada operasi tangkap tangan," ujar Mahfud selepas menghadiri rapat terbatas terkait Indeks Persepsi Korupsi yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Kendati demikian, ia belum mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan Kepala Negara ke depan terkait pernyataan-pernyataan tersebut karena pertemuan terkait pembahasan turunnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia masih belum final.

"Pernyataan-pernyataan pejabat seperti Pak Luhut dan yang lain-lain itu nanti biar Presiden yang akan menyampaikan apakah itu tepat apa tidak. Nanti akan ada arahan khusus dari Presiden, mungkin dua atau tiga hari ke depan untuk menyikapi ini secara lebih formil," jelasnya.

Yang pasti, ia menambahkan pandangan masyarakat terhadap pemerintahan memang menjadi sedikit lebih buruk setelah muncul pernyataan-pernyataan kontroversial dari sejumlah menteri.

Baca juga: KPK Akui Pernah Tawarkan Lukas Enembe Berobat ke Singapura Jika Ditahan

"Dari hitung-hitungan ketua KPJ memang itu sangat berpengaruh sehingga agak anjlok dalam minggu-minggu itu dan pada saat itu survei sedang berjalan," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut OTT KPK sebagai metode yang kurang bagus. Menurutnya, solusi terbaik adalah dengan menerapkan sistem terdigitalisasi untuk mencegah korupsi.

"Kita tidak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," ucap Luhut.

Selain Luhut, Kementerian Dalam Negeri Tito Karnavian juga melontarkan pernyataan kontroversial.

Ia meminta aparat penegak hukum tidak memanggil dan memeriksa kepala daerah yang terlibat kasus rasuah. Tito beralasan itu akan membuat kepala daerah takut dan menggangu program pembangunan di daerah.

"Jangan sampai kepala daerah ketakutan kepada APH karena dipanggil, dipanggil, lidik, dipanggil, lidik, moril akan jatuh," ucapnya.(OL-4)

Baca Juga

Antara

Kinerja Cemerlang Erick Thohir Dongkrak Elektablitasnya Sebagai Bacawapres

👤Dero Iqbal Mahendra 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:33 WIB
Erick Thohir mendapat banyak respons positif masyarakat. Imbas dari pada itu semakin menghadirkan dukungan besar maju calon wakil presiden...
MI / Lina Herlina

JK Minta Enterpreneur Nasional Lebih Percaya Diri Hadapi Tantangan Zaman

👤Emir Chairullah 🕔Jumat 02 Juni 2023, 22:03 WIB
JK mendorong entrepreneur lokal untuk lebih percaya diri menghadapi persaingan di dalam...
Antara

Demokrat Pertanyakan Motif Cawe-cawe Jokowi

👤Sri Utami 🕔Jumat 02 Juni 2023, 21:59 WIB
Demokrat minta Jokowi memahami dan mampu membedakan antara tanggung jawabnya sebagai kepala negara dan perannya sebagai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya