Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin memerintahkan aparat keamanan untuk bersikap lebih tegas dalam menangani aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Aparat keamanan TNI-Polri diminta untuk lebih siap di lapangan demi menjaga dan melindungi masyarakat yang tinggal di Papua.
“Itu yang kami minta ke pihak pengamanan. Jadi tidak dibiarkan begitu, tidak dilepas, tetapi diperketat,” kata Ma’ruf usai Rapat Komisi Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional di Istana Wapres, Kamis (12/1).
Lebih lanjut Ma’ruf mengakui, kondisi keamanan di Papua hingga saat ini belum kondusif. Terutama, tambah Ma’ruf, sejumlah wilayah di Pegunungan Tengah yang kerap kali mengalami aksi kekerasan.
Baca juga: Pembekuan Keuangan Papua Masksimal Berlangsung 20 Hari Kerja
“Terutama di daerah pegunungan. Jadi ini kami minta supaya ada langkah-langkah lebih tegas untuk pertama melindungi masyarakat dari gangguan KKB (kelompok bersenjata),” tegasnya.
Ma’ruf berharap aparat keamanan bisa mengawal masyarakat dengan lebih ketat. Tentu menangkap kalau mereka melakukan gangguan, pengerusakan, atau pembakaran,” pungkas Ma'ruf.
Sebagaimana diketahui, milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM setidaknya dalam sepekan ini melakukan 4 aksi penembakan dan pembakaran di sejumlah wilayah di Papua. Dimulai dengan klaim aksi penembakan aparat Polri di Yahukimo pekan lalu, sejak awal pekan ini milisi TPNPB melakukan pembakaran bangunan sekolah dan kantor Disdukcapil serta menembakan pesawat sipil Trigana Air di Oksibil, Pegunungan Bintang. (P-5)
SEORANG anggota Polri berinisial Bripda LO ditangkap karena menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua Pegunungan,
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa pihak yang paling mengetahui kasus serangan itu adalah jajaran TNI dan Polri yang bertugas di daerah tersebut.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Komnas HAM RI mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh sedikitnya 11 warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved