Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ANGGOTA Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Puteri Anetta Komarudin menekankan pentingnya Gender Responsive Budgeting (GRB) atau Penyusunan Anggaran Berbasis Gender dalam konteks demokrasi. Oleh karena, GRB menghubungkan kebijakan fiskal pemerintah dengan agenda kesetaraan gender dalam pembangunan.
“Melalui GRB, kita dapat memastikan distribusi sumber daya yang adil bagi semua orang. Pemenuhan hak dan manfaat pembangunan bagi seluruh kelompok masyarakat baik laki-laki maupun perempuan,” ucap Puteri yang hadir secara virtual pada WFD Series of ASEAN Women’s Political Leadership Events sesi Roundtable discussion on Gender Responsive Budgeting di Nusa Dua, Bali.
Menurutnya, praktik GRB dilakukan di Indonesia sejak 2009 melalui pendekatan sistem perencanaan dan penganggaran yang berperan sebagai alat untuk mengintegrasikan gender dalam pembangunan. Indonesia juga telah melembagakan GRB di tingkat nasional dan daerah, yang dikenal sebagai Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (GRPB).
“Dengan pendekatan ini diharapkan akan memberikan dampak penting pada peningkatan Gender Empowerment Index (IDG) dan Gender Development Index (GMI) di tingkat nasional dan daerah,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Baca juga : Pimpinan DPR Ingatkan Ketua MPR Bamsoet Soal Jadwal Pemilu 2024
Lebih lanjut, Putri menjelaskan, dalam implementasinya, GRB terus disempurnakan secara bertahap. Misalnya, pemerintah juga merilis Strategi Nasional Pengarusutamaan Gender, melalui Gender Responsive Planning and Budgeting (GRPB) untuk mempercepat implementasi pengarusutamaan gender yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dengan demikian, Puteri berpandangan, DPR memainkan peran penting dalam proses pembangunan GRB di Indonesia melalui fungsi legislasi, pengawasan juga anggaran.
“Ini adalah tanggung jawab kita juga untuk meningkatkan komitmen parlemen di semua tingkat pengambilan kebijakan. Ini adalah tanggung jawab kita juga untuk meningkatkan komitmen parlemen di semua tingkat pengambilan kebijakan,” pungkasnya. (RO/OL-7)
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
Bukan perempuan tidak bisa berdaya, melainkan memang kesempatan untuk berdaya sangat kurang karena stigma dan perempuan kerap terpapar multiperan.
Tingkatkan kesadaran gender: Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan masyarakat inklusif. Baca tips & strategi praktisnya!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Tips praktis dan strategi efektif membangun lingkungan belajar inklusif dan adil. Baca selengkapnya di sini!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Pelajari cara efektif membangun kesetaraan, melawan stereotip, & ciptakan lingkungan inklusif di sekolah. Klik sekarang!
Tingkatkan kesadaran gender di masyarakat! Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan lingkungan inklusif. Baca selengkapnya!
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved