Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemerintah Harus Usut Tuntas Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
02/10/2022 20:38
Pemerintah Harus Usut Tuntas Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan
Sebuah truk polisi yang telah terbakar akibat kericuhan usai pertandingan Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10).(ANTARA/Zabur Karuru)

KOALISI Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mendesak pemerintah agar mengusut tuntas tragedi yang menewaskan 125 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Diberitakan sebelumnya, terjadi kerusuhan usai pertandingan sepak bola Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10) malam.

"Kami juga mengecam sekaligus mengutuk keras kelalaian panitia dan operator Liga yang tidak menerapkan mitigasi risiko dengan baik dan benar, sehingga kapasitas stadion yang seharusnya hanya dapat diisi maksimal 38.000 orang membeludak hingga mencapai sekitar 42.000 orang," tegas peneliti Imparsial Hussein Ahmad dalam rilis yang diterima, Minggu (2/10).

Koalisi, kata Hussein, juga menilai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) harus melakukan pemeriksaan terhadap aparat yang bertugas di lapangan.


Baca juga: Kapolri: Data Terakhir Korban Meninggal Insiden Kanjuruhan 125 Orang


Hal itu lantaran adanya dugaan penggunaan kekuatan berlebih yang tidak proporsional serta kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa.

"Selain itu terhadap anggota TNI harus juga diperiksa oleh Panglima TNI mengingat penerjunan anggota untuk mengamankan pertandingan sepakbola jelas bukanlah tugas prajurit TNI," terangnya.

Lebih dari pada itu, Hussein mendesak pejabat utama Polri dan TNI yang bertugas di lapangan untuk bertanggung jawab karena sangat mungkin semua tindakan yang menyebabkan hilangnya ratusan nyawa tersebut terjadi atas pembiaran atau bahkan atas perintah atasan.

Maka, Koalisi pun mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf secara terbuka kepada korban dalam tragedi kemanusiaan Kanjuruhan dan memastikan ganti rugi dan rehabilitasi kepada korban secara menyeluruh.

Kemudian, Hussein meminta agar penyelenggara pertandingan sepakbola tidak lagi melibatkan aparat Kepolisian dan TNI serta berhenti menerapkan pendekatan Keamanan Dalam Negeri di dalam stadion, melainkan pengamanan ketertiban umum (stewards/civil guards). (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik