Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKJEN Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) Bivitri Susanti menyebut hasil peretasan Bjorka mengenai aktor pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib bukanlah hal baru. Kendati demikian, peretasan itu dinilai mampu menjadi pengingat publik dan pemerintah.
"Sejak laporan Tim Pencari Fakta (TPF)kasus Munir dulu yang dokumennya hilang, sebenarnya dari situ sudah jelas sama dengan yang dikatakan Bjorka tentang pembunuh Munir yaitu Muchdi," kata Bivitri dalam konferensi pers yang digelar Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Selasa (13/9).
Diketahui, Bjorka mengungkap sosok pembunuh Munir melalui akun Twitter @bjorkanism pada Minggu (11/9), yakni mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono atau Muchdi PR yang saat ini menjabat Ketua Umum Partai Berkarya.
Menurut Bivitri, petunjuk mengenai dalang pembunuhan Munir yang dibunuh dengan cara diracun arsen pada 2004 telah terejawantahkan dalam putusan pengadilan pelaku lapangan, yakni mantan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto.
Muchdi sendiri sebenarnya sudah pernah diseret ke pengadilan. Namun, majelis hakim pada pengadilan tingkat pertama dan kasasi Mahkamah Agung membebaskan Muchdi.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Arif Maulana menilai peretasan yang dilakukan Bjorka telah menjadi pengingat bagi publik, aparat penegak hukum, bahkan jadi preseden bahwa pembunuhan Munir melibatkan institusi negara.
"Aktor pejabat publik saat itu yang terlibat dalam kematian tragis Cak Munir 18 tahun lalu, 7 September 2004 di perjalanan Jakarta-Belanda,"
"Yang harus dicatat, ada Badan Intelijen Negara di balik kematian Cak Munir," tandasnya.
Saat ini, kasus pembunuhan Munir mulai ditangani oleh Komnas HAM dengan membentuk tim ad hoc penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat. (OL-8)
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
POLDA Metro Jaya mengungkap kasus penjualan data pribadi di situs darkweb dengan mengamankan pelaku berinisial MRGP 28 warga Tebet, Jakarta Selatan.
Secara keseluruhan, Hinsa menjelaskan intensitas ancaman serangan di ruang siber sendiri diklasifikasikan menjadi tiga, yakni rendah, sedang, dan tinggi.
“Saya pastikan itu memang terjadi tapi tidak ada rahasia negara. Belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul.”
KPU meningkatkan keamanan siber pada aplikasi-aplikasi seperti Sipol dan Sidalih.
KPU telah berkoordinasi dengan tim Siber Polri untuk terus memastikan bahwa data dan dokumen digital KPU dalam kondisi aman.
DI Indonesia, kasus kebocoran data pribadi sebetulnya bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sekali-dua kali terjadi kasus kebocoran data pribadi yang dilakukan para peretas.
KPU menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memitigasi kebocoran data pemilih menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Denny meminta penjelasan dari Telkomsel mengenai data pribadinya yang bocor dalam 3X24 jam. Dia mengancam akan menggugat ke pengadilan jika tidak mendapatkan penjelasan.
Terkait dengan kejadian yang dialami Denny Siregar, pihaknya siap bekerja sama untuk membantu, serta berkoordinasi dengan pihak berwajib.
Kepolisian tengah mendalami profil pelaku yang sudah terlacak. Namun, belum bisa memastikan server yang digunakan pelaku peretasan dan pembobolan.
Dedi mengatakan bahwa pihak Direktorat Siber Bareskrim Polri akan mendalami lebih jauh terhaik hal ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved