PARTAI Negeri Daulat Indonesia (Pandai) mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari pertama tahapan pendaftaran pemilu pada Senin (1/8) ini.
“Kita hadir di sini bukan untuk main-main. Mereka (KPU) dibayar oleh anggaran APBN. Oleh karena itu, jangan sampai terjadi gugat-menggugat,” ungkap Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas di Gedung KPU, Senin (1/8).
Farhat juga berharap agar KPU tidak sengaja mencari-cari kesalahan dalam proses pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024.
“Kami berharap KPU tidak mencari-cari kesalahan. Terutama di masa pandemi covid-19, ini sifatnya agar bisa ditoleransi saja,” imbuhnya.
Meski begitu, dirinya mengakui bahwa partainya belum secara lengkap mengumpulkan persyaratan pendaftaran peserta Pemilu 2024. “Kekurangannya di DPD, kalau provinsi kami sudah 100%,” terang Farhat.
Untuk syarat calon peserta pemilu, diwajibkan minimal keterwakilan 30% perempuan dalam tubuh partai politik. Adapun Farhat menegaskan bahwa partainya memiliki target sebesar 50%
“Pemilu 2024 ialah bagaimana kita mendapatkan suara-suara wanita, suara-suara pelajar dan suara tenaga kerja luar,” pungkas Farhat.(OL-11)