Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PCINU Belanda Gelar Konferensi Internasional Promosikan Moderasi Beragama

Laporan Abdillah Muhammad Marzuqi dari Amsterdam, Belanda
09/6/2022 22:50

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda menggelar 3rd Biennial International Conference bertajuk Reimagining Religion and Values in Time of (Societal) Crisis di Vrije University Amsterdam Belanda.

Ketua Tanfidziyah PCINU Belanda Ahmad Afnan Anshori mengungkapkan, acara tersebut adalah upaya untuk memunculkan ide terkait Islam nusantara yang mempromosikan moderasi beragama, kasih sayang, antiradikalisme, inklusivitas, dan toleransi.

Baca juga: Kemenlu: Tidak Ada WNI Kena Masalah akibat Anti-Muslim di India

"Jadi kita ingin ide tentang Islam nusantara yang sudah lama bergulir di Indonesia ini juga bisa kita munculkan di sini," ujar Afnan seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Abdillah Muhammad Marzuqi dari Amsterdam, Belanda, Kamis (8/6).

Baca juga: Siapkah Indonesia Bermain dalam Wacana Islam Global?

Menurutnya, acara itu juga dilatarbelakangi adanya keluhan terhadap Islam di Eropa yang mayoritas adalah Islam dari Timur Tengah. PCINU Belanda ingin mendialogkan Islam nusantara dengan Islam di Eropa.

"Karena muncul keluhan dari beberapa masyarakat Eropa, termasuk Belanda bahwa para imigran yang dari Timur Tengah ini kadang tidak bisa berintegrasi dengan baik," terusnya.

Selain konferensi, ada pula serangkaian acara lain yakni pameran bertajuk The Traversing of Islam Nusantara in the Netherlands, diskusi praktisi pendidikan Belanda dan Indonesia bertajuk The Future of Islamic Higher Education in Indonesia, dan dialog lintas keyakinan Religion in Colonization and Decolonization. Indonesian-Dutch Confrontation, Confirmation, Transformation.

Baca juga: Zulhas Ajak Tokoh Politik Hindari dan Tinggalkan Ideologi Transnasional Islam

Menurut Afnan, rangkaian acara selama beberapa hari itu menjadi wujud dari kolaborasi dan keikutsertaan banyak pihak dalam agenda tersebut.

"Ini sudah membuktikan bahwa kita sudah berhasil meyakinkan beberapa pihak untuk berkolaborasi sehingga acara ini bisa jadi satu paket," lanjutnya.

Gambaran tentang Islam

Guru besar dari Radboud University Frans Wijsen mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, kegiatan itu berperan penting bagi publik Belanda untuk mendapatkan gambaran terkait Islam di Indonesia.

"Saya pikir secara umum publik Belanda memiliki pandangan yang cukup negatif tentang Islam. Dan saya pikir konferensi ini sangat membantu untuk mendapatkan gambaran yang lebih bernuansa Islam dari komunitas muslim terbesar," terangnya.

Frans berharap penyelenggaraan acara konferensi PCINU Belanda berikutnya mendapatkan lebih banyak perhatian dari publik Belanda. Frans ingin agar mereka dapat hadir untuk mendengar tentang Islam nusantara, Islam moderat, dan toleransi.

"Harapan saya untuk konferensi berikutnya adalah bahwa kita benar-benar dapat membawa lebih banyak orang Belanda ke konferensi ini, untuk mendengar cerita lain tentang Islam," tandasnya.

Selain itu, Frans menyoroti ketidakhadiran para pemangku kebijakan publik Belanda dalam acara tersebut. Menurutnya, mereka semestinya bisa hadir.

"Dan juga para politisi tidak hadir, anggota parlemen Belanda maupun menteri. Mereka seharusnya ada di sini," pungkasnya. (X-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya