Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BELAKANGAN, dunia pesantren menjadi sorotan publik, setelah terjadi rentetan permasalahan yang menyebabkan beberapa santri menjadi korbannya.
Akibat munculnya kasus yang melanda lembaga pendidikan agama tersebut, dunia pesantren disudutkan dengan konotasi negatif. Padahal hal itu terjadi hanya pada segelintir pesantren.
Gus Miftah dalam Milad ke-10 Pesantren Ora Aji, Yogyakarta pada Minggu (18/9) telah berhasil memfasilitasi Forum Gus dan Ning yang dihadiri para pengasuh muda pondok pesantren di Indonesia.
Forum ini dalam rangka mencari solusi atas problematika yang muncul belakangan. Pertemuan ini digagas oleh pengasuh pesantren Tremas KH. Lukman Hakim Harits yang akrab disapa Gus Lukman.
Nyai Maria Ulfah Pengasuh Pondok Pesantren Lasem, sebagai salah satu peserta menekankan perlunya refleksi dan muhasabah atas rentetan kejadian ini.
"Pesantren telah banyak berkontribusi bagi peradaban Islam dan Bernegara di Indonesia, oleh karenanya jika jelas-jelas terjadi sebuah masalah besar di pondok semestinya pengasuh pondok perlu proaktif dalam menyelesaikan masalah," ujarnya
Adapun Direktur Eksekutif Said Aqil Siroj Institute Dr. Sa’dullah menegaskan, Indonesia ialah negara hukum. Sehingga pihak pesantren harus dapat meneladani kepatuhan pada hukum. Ia mengusulkan perlunya advokasi dalam penyelenggara pesantren. Dirinya berharap pemerintah agar mengapresiasi jika ada pondok atau pengasuh pesantren yang berhasil menemukan metode atau terobosan dalam dunia pembelajaran kitab kuning.
“Karena pesantren kita berdiri diatas NKRI, maka secara otomatis kita perlu mentaati hukum dan peraturan yang berlaku. Kita perlu mendorong agar pesantren menjadi salah satu teladan atas kepatuhan hukum. Jadi, nanti pihak pengasuh juga perlu memperkuat advokasi hukum dan transparan jika ada masalah baru," tandasnya.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum sekaligus Dewan Pakar SAS Institute Prof. Sahiron Syamsuddin menekankan kontribusi pesantren terhadap kemajuan bangsa, negara dan agama. Karena jauh sebelum Indonesia berdiri, pesantren telah jauh berkiprah di masyarakat.
“Sejalan seperti yang disampaikan Kang Sa’dun, bahwa kepatuhan institusi pesantren terhadap hukum dan norma kebijakan pemerintah adalah penting. Di samping pesantren sebagai elemen bangsa terus memajukan metode pendidikan dan teknologi terapan," imbuhnya. (OL-8)
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menggarisbawahi tentang kesatuan NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved