Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEPOLISIAN telah menetapkan pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai tersangka terkait provokasi, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran, serta menganut paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan berdasarkan pemeriksaan dan bukti yang dikumpulkan, Khilafatul Muslimin akan mengganti ideologi negara Pancasila dengan sistem khilafah. Kelompok tersebut menyebut Pancasila dan UUD 1945 tidak bisa bertahan lama.
"Salah satu videonya menyatakan bahwa Pancasila dan UUD 1945 itu tidak akan bisa bertahan lama. Demokrasi bisa dilaksanakan apabila dengan senjata. Kiyai di zaman demokrasi banyak bohong. Ini menjadi catatan kita," kata Hengki, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).
Ia mengatakan paham tersebut disebarkan melalui website dan buletin bulanan yang telah dicetak hingga 80 edisi. Berdasarkan bukti tersebut, pihaknya kemudian pihaknya menganalisis melibatkan ahli literasi ideologi Islam, ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli psikologi massa.
"Dianalisis dari berbagai ahli, ahli literasi ideologi islam, bahasa, pidana, ahli psikologi massa bahwa ini memang memenuhi delik daripada UU Ormas yang bertentangan dengan Pancasila," katanya.
Lebih lanjut, Hengki mengatakan pihaknya juga menyebut Khilafatul Muslimin merupakan organisasi masyarakat yang cukup besar dengan telah memiliki 23 kantor wilayah di Indonesia.
"Ini organisasi cukup besar ada 23 kantor wilayah, ada 23 daulah di Sumatera, Jawa, termasuk Indonesia wilayah timur. Artinya, ini tidak bisa dianggap sederhana," pungkasnya. (OL-8)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved