Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wapres: Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Masih Ada

Emir Chairullah
07/6/2022 14:45
Wapres: Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Masih Ada
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

MASYARAKAT Indonesia hingga saat ini masih memiliki ancaman terhadap ketahanan nasional. Wakil Presiden dalam acara kuliah umum Lemhanas RI menyebutkan, saat ini masih kerap terjadinya provokasi sekelompok masyarakat yang meletakkan simbol suku kedaerahan, keagamaan, atau golongan secara berlebihan yang mengoyak kemajemukan.

Oleh karena itu, salah satu program pendidikan politik masyarakat sebaiknya diarahkan untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan NKRI. “Persatuan dalam kebhinekaan adalah aset terbesar bangsa dalam mewujudkan cita-cita,” katanya di Jakarta, hari ini.

Ma'ruf menjelaskan, akibat kurang memadainya pendidikan politik masyarakat, Indonesia pada masa lalu memiliki pengalaman yang menyebabkan ketidakstabilan yang melemahkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan. Menurutnya, dibutuhkan pendidikan politik sebagai proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada kesempatan itu, Ma’ruf mengungkapkan bahwa keberadaan Indonesia di dunia internasional sudah diakui dunia melalui presidensi G20. “Hal tersebut tidak mungkin tercapai tanpa adanya pembenahan urusan dalam negeri, seperti perbaikan ekosistem politik, ekonomi, dan sosial budaya,” jelasnya.

Baca juga: Populi Center: Suara Publik Harus Dijaga Pasca-Pandemi Covid-19

Ma’ruf menambahkan, saat ini dibutuhkan para pemimpin yang memiliki sikap kolaboratif dan adaptif untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Seorang pemimpin diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama yang saling menguntungkan sehingga dapat tercapai tujuan bersama.

“Pemimpin harus mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang merata dan berkeadilan,” ucapnya.

Selanjutnya, Ma’ruf menuturkan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi sebagai upaya menghadapi tantangan teknologi yang bergerak secara dinamis melalui penguatan kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak. “Perkuat kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” tuturnya.

Terakhir, Ma’ruf memberikan pesan agar para pemimpin dapat terus meningkatkan kemampuan dalam bidang komunikasi, analisis, serta dalam bidang keorganisasian agar dapat dilandasi cara berpikir kritis, integral, dan holistik.

“Tingkatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan gagasan secara efektif, menganalisis secara sistematis, serta mengorganisasikan dan menggunakan jaringan untuk menyelesaikan tugas seorang pemimpin,” pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya