Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Viral Warga Meninggal saat Urus KTP, Kemendagri: Kami Siap Jemput Bola

Indriyani Astuti
16/3/2022 20:31
Viral Warga Meninggal saat Urus KTP, Kemendagri: Kami Siap Jemput Bola
DIREKTUR Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakhrulloh.(MI/Ramdani)

DIREKTUR Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan telah mendapatkan laporan seorang warga bernama Amiluddin, 50, yang meninggal setelah melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) sebagai syarat membuat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Insiden itu terjadi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bulukumba, Selasa (15/3/2022). Zudan meminta seluruh warga yang telah berusia 17 tahun ke atas untuk melakukan perekaman KTP-e.

Baca juga:  PP Muhammadiyah Minta Label Halal Lebih Jelas

"Segera membuat KTP-e agar saat membutuhkan untuk pelayanan publik sudah punya," ujar Zudan kepada awak media, Rabu (16/3/2022).

Saat ini, imbuh Zudan, KTP-e merupakan syarat dasar dari semua pelayanan publik. Bagi warga yang sakit dan tidak dapat datang langsung ke kantor dinas dukcapil, ujar Zudan, Dinas Dukcapil, melakukan jemput bola ke rumah sakit.

Umumnya itu dilakukan karena permintaan keluarga pasien dan seizin rumah sakit. Masyarakat yang memerlukan layanan tersebut, terangnya, bisa langsung menghubungi dinas dukcapil setempat. Pilihan lainnya, kata Zudan, keluarga bisa mewakili untuk mengantri perekaman KTP-e ke dinas dukcapil.

"Dukcapil siap melayani jemput bola, terutama untuk (masyarakat) yang memiliki kebutuhan khusus, bila lokasinya dekat satu hari sebelumnya (perekaman) disampaikan bila lokasinya jauh 3 hari sebelum (perekaman)," terang Zudan.

Amiluddin diberitakan tengah menjalani perawatan dan disarankan menjalani operasi. Namun, ia tidak memiliki KTP-e dan BPJS Kesehatan. Ia lalu melakukan perekaman KTP-e untuk mengurus persyaratan mendapatkan layanan kesehatan.

Baca juga: Rizky Febian Klaim Uang Pemberian Doni Salmanan Disumbangkan ke Yayasan

Namun sebelum kartu indentitas kependudukan miliknya dicetak, ia meninggal dunia. Peristiwa itu pun viral di media sosial.

"Kami jajaran dukcapil turut berduka cita sangat mendalam atas wafatnya Bapak Amiluddin," ujar Zudan. (Ind/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik