Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Urusan Rumah Tangga (BURT) sebagai pengelola anggaran DPR tidak memberi akses leluasa kepada publik untuk mendapatkan informasi. Akibatnya terdapat banyak ruang untuk wakil rakyat terjerembab dalam lumpur tindak pidana korupsi.
"Pemantauan IBC, BURT belum menjalankan prinsip-prinsip penganggaran dan pengawasan yang transparan dan akuntabel. Bentuknya seperti tidak adanya publikasi dokumen kebijakan tata kelola keuangan dan RKA DPR oleh BURT," ujar Manajer Riset Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) Badiul Hadi pada webinar bertajuk Catatan Akhir Tahun Kinerja Fungsi Anggaran DPR: Transparansi vs Ketertutupan, Kamis (30/12).
Pada kesempatan itu hadir Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, Direktur Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salamdan Peneliti Senior FORMAPPI M. Djadijono.
Badiul mengatakan catatan merah terhadap DPR dalam pengelolaan keuangan itu disokong juga akibat lemahnya pengawasan dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Misalnya mengenai penggunaan dana reses anggota DPR yang tidak terpublikasi.
Baca juga: Transparansi Keuangan DPR Hanya Pepesan Kosong
Padahal, kata dia DPR telah meratifikasi ketentuan transparansi keuangan dengan 180 lembaga serupa di dunia. Sejatinya DPR memberikan informasi yang lebih baik ke publik untuk seluruh kegiatan, produk legislasi berikut anggaran.
"Sehingga semangat open parliament bisa lebih maksimal tidak hanya formalitas semata," katanya.
Kondisi tersebut, kata Badiul, memberikan kesempatan bagi oknum DPR untuk lebih leluasa melakukan tindak pidana korupsi. "Misalnya eks Ketua DPR Setya Novanto, bekas Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, dan juga Aziz Syamsudin. Dalam kurun waktu 2015-2020 lebih dari 25 kasus melibatkan Anggota DPR RI, terutama terkait alokasi dana perimbangan," pungkasnya. (OL-4)
Dengan membuka data pertahanan dan menunjukkan kekuatan atau senjata yang dimiliki, negara lain atau negara yang dikategorikan sebagai lawan akan berpikir dua kali untuk mengganggu.
Setiap rupiah yang dibelanjakan dari uang negara harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
Anggaran yang disiapkan sebenarnya tidak mencukupi untuk menangani kemiskinan ekstrem karena sebagian digunakan untuk mendukung program Gentra Karya.
Perguruan tinggi negeri untuk tetap menjaga pengelolaan anggaran dengan baik dan menghindari penyimpangan yang dapat menyebabkan temuan di kemudian hari.
Kemenpora menyempurnakan aplikasi Washpim untuk meningkatkan transparansi anggaran sekaligus memudahkan pihak ketiga atau federasi untuk mengajukan kebutuhan anggaran.
Robot dengan tipe LUF 60 yang dibeli Pemprov DKI dengan uang milik rakyat harganya mencapai Rp8,89 miliar. Singapura dan Kanada membeli hanya Rp4 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved