Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPERCAYAAN publik terhadap demokrasi terus menurun selama pandemi covid-19. Dari hasil survei nasional yang dirilis Indikator Politik Indonesia per September, menunjukkan 44,1% masyarakat tidak puas dengan cara demokrasi dijalankan.
Adapun jumlah tersebut meningkat dibanding Juli 2021 hanya 37,2% masyarakat yang tidak puas. Direktur Eksekutif Indikator Politik Nasional Burhanuddin Muhtadi mengatakan sebelum pandemi, ada gejala erosi demokrasi dan kini warga terbelah dalam menilai pelaksanaan demokrasi.
"Yang tidak puas bukan ingin mengubah demokrasi, tapi mereka punya kritik bagaimana demokrasi dijalankan," ujar Burhanuddin dalam diskusi hasil survei, Minggu (26/9).
Baca juga: Pelaporan Luhut Panjaitan, Ancaman Serius Terhadap Demokrasi
Hasil survei juga menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo juga menurun. Survei yang dilakukan pada 17-21 September 2021, menyatakan 58,1% masyarakat puas terhadap kinerja Kepala Negara. Sedangkan yang menyatakan tidak puas sekitar 31,8%.
Menurut Burhanuddin, ketidakpuasan masyarakat disebabkan kebijakan PPKM, yang berdampak pada ekonomi, khususnya masyarakat tanpa penghasilan tetap. Di lain pihak, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menyebut ada bentuk pelanggaran terhadap demokrasi selama penanganan pandemi covid-19. Seperti, kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.
Baca juga: Cara Giring Kritik Anies Tidak Mendidik Bagi Generasi Muda
Asfinawati menyinggung soal larangan terhadap buruh yang melakukan aksi demontrasi damai saat peringatan May Day. Dia memandang aksi tersebut menuai reaksi keras dari aparat penegak hukum hingga berujung pembubaran.
"Padahal klaster penularan covid-19 di perkantoran lebih tinggi. Ada diskriminasi dalam penerapan protokol kesehatan," pungkasnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan survei yang dilakukan pada 17-21 September bertujuan untuk mengetahui evaluasi publik terhadap penanganan pandemi, pemulihan ekonom dan demokrasi. Metode survei menggunakan kontak telpon, dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai wilayah.(OL-11)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Sikap menjaga jarak dari orang baru yang ditunjukkan oleh trader Indonesia sesuai dengan sikap mereka dalam memilih broker keuangan.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Dari total responden, sebanyak 19,5% menilai Prabowo sebagai sosok tegas dan berwibawa.
SEBANYAK 71 persen masyarakat Indonesia mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved