Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya penataan ulang sekaligus penguatan arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia, untuk menyudahi pandemi covid-19 di level global.
Saat ini, kemampuan dan kecepatan antarnegara dalam menangani pendemi, terutama vaksinasi masih sangat timpang.
Hingga Agustus lalu, berdasarkan data WHO, penyuntikkan vaksin di Amerika Utara dan Eropa sudah mencapai 77,73% dan 76,81%.
Sementara, di ASEAN baru sebesar 17,63%. Bahkan, lebih parah lagi, vaksinasi covid-19 di Afrika baru 4,3% dari populasi.
"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah langkah nyata. Di masa depan kita harus menata ulang arsitektur ketahaman kesehatan global," ujar Jokowi sapaan Presiden RI, dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-76 yang ia hadiri secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/9).
Tidak hanya dari sisi vaksinasi, mekanisme baru untuk menjamin ketersediaan obat-obatan, serta alat dan tenaga medis secara cepat dan merata di seluruh negara di dunia.
Negara-negara maju harus bisa membantu negara-negara berkembang dan kelompok rentan untuk bisa melalui persoalan ini dengan baik.
"Kita harus memberikan harapan bahwa pandemi akan bisa teratasi dengan cepat, adil dan merata. Kita tahu bahwa no one is safe until everyone is," jelas mantan wali kota Solo itu.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan bahwa pemulihan ekonomi dunia hanya bisa terjadi jika pandemi terkendali.
Yang lebih penting lagi, covid-19 menjadi peringatan akan pentingnya penyebaran sentra kebutuhan vaksin dan alat kesehatan di dunia.
Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya pun membuka diri bagi masuknya investsi di sektor tersebut.
"Melihat perkembngan dunia sampai sekarang ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama. Hasil sidang majelis umum PBBB ini ditunggu oleh masyarakat dunia untuk mejawab kegelisahan utama kita semua. Kapan masyarakat akan terbebas dari pandemi. Kapan perekonomian segera pulih dan tumbuh inklusif," ucapnya.(OL-13)
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Klaten Turun, Masyarakat Jangan Euforia
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Surat itu mengatakan Taliban menominasikan perwakilan mereka di Doha Suhail Shaheen sebagai Duta Besar Afghanistan untuk PBB.
Saat berbicara di Majelis Umum PBB, Xi berjanji saat dia bersumpah mempercepat upaya membantu dunia memerangi krisis iklim.
Seruan itu datang seminggu setelah Washington mengatakan Pyongyang telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan menembakkan dua rudal balistik ke laut.
Pernyataan Erdogan dalam Sidang majelis Umum PBB itu terjadi setelah Turki dilanda iklim ganas selama satu tahun, yang mencakup kebakaran hutan dan banjir.
Isu yang pertama yang akan dibawa adalah kerja sama mengatasi pandemi, termasuk bekerja sama untuk mempersempit kesenjangan vaksin antara negara maju dan berkembang.
Menteri Kesehatan berusia 55 tahun itu akan tetap berada di Amerika Serikat untuk masa isolasi, meskipun delegasi lainnya telah kembali ke Brasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved