Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KETUA Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap masyarakat Indonesia menjadikan HUT ke-76 Kemerdekaan RI sebagai momentum untuk memberikan makna terhadap semangat persatuan Indonesia di tengah situasi pandemi.
Ia meminta semua komponen bangsa dan rakyat mengeliminasi setiap potensi perpecahan kebencian, intoleransi, dan segala macam virus yang membuat Indonesia terbelah sebagai bangsa.
“Kita harus belajar dari sejarah, negara yang besar berubah menjadi terpecah-belah dan bahkan hilang namanya akibat perpecahan,” kata Haedar dalam pesan HUT Proklamasi yang diterima Media Indonesia, Minggu (15/8).
Menurut Haedar, dengan tingkat keragaman yang luar biasa, Indonesia akan berpotensi menjadi negara dan bangsa yang terpecah apabila tidak dirawat dengan sebaik-baiknya. Karena itu, hendaknya perbedaan politik cukup selesai ketika proses kontestasi selesai dilakukan.
“Jangan berkepanjangan menjadi dendam politik yang membuat kita kehilangan jiwa, semangat, dan langkah bersatu,” tegasnya.
Kepada elite bangsa, tambah Haedar, Muhammadiyah mengharapkan agar para elite berperilaku sebagai negarawan di mana pun mereka berkarya baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, di tingkat pusat dan daerah.
Para elite bangsa, kata dia, harus menjadi contoh teladan terbaik dalam bertutur kata, bersikap, dan mengambil kebijakan penting yang berkaitan dengan hajat hidup bangsa dan negara.
"Sikap dan langkah yang berjalan sendiri dan tidak memperhitungkan kearifan berpotensi membuat kita terus terbelah dan terpecah,” jelasnya.
Haedar menambahkan, pihaknya juga berharap Indonesia merdeka tidak lain untuk melangkah ke depan menjadi negara maju setara dengan bangsa yang lain. Indonesia harus mampu memobilisasi seluruh potensi yang dimiliki, baik alam maupun manusia agar menjadi bangsa berkemajuan.
"Tidak ada bangsa yang maju di atas perpecahan, alam yang rusak, dan SDM yang lemah. Kita harus melangkah ke depan untuk menjadi bangsa yang maju, bersatu, berdaulat serta adil dan makmur," pungkasnya. (X-12)
MUHAMMADIYAH memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, ini aplikasinya
SETELAH 12 hari perang Iran-Israel, Pemerintah Iran mengumumkan gencatan senjata. Langkah ini diambil diharapkan akan mampu membangun perdamaian di muka bumi.
Dalam konteks global, keseragaman waktu mempermudah perencanaan kegiatan, baik dalam ranah keagamaan, pendidikan, maupun ekonomi.
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
BADAN Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) menggandeng PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) untuk mendukung transformasi digital berbasis nilai.
MUHAMMADIYAH merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, memiliki sejarah dan dinamika yang panjang serta kompleks dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved