Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POLDA Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengidentifikasi jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tertembak pada 11 Juli 2021 lalu adalah Qatar alias Farel alias Anas.
Menurut Kapolda Sulteng, Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso, Qatar merupakan pimpinan di kelompok teroris tersebut yang disebut-sebut banyak bergerilya di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.
"Jadi berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan tim DVI dan Inafis disimpulkan kalau jenazah tersebut adalah Qatar," kata Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso kepada wartawan, Selasa (4/8).
Dia menjelaskan, dua jenazah lain yang teridentifikasi merupakan anggota MIT atas nama Rukli dan Abu Alim alias Ambo. Mereka semua masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
Baso mengatakan, sejumlah saksi mengkonfirmasi bahwa Qatar merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam serangkaian aksi pembunuhan di sekitar Desa Lemban Tongoa, Kabupaen Sigi dan Desa Kalemago, Kabupaten Poso.
Baca juga : KPK Periksa Tiga Pegawai BPKD DKI
Dari informasi yang dihimpun, Qatar tercatat pernah berkuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bima, Nusa Tenggara Barat. Ia kemudian menjadi ikhwan JAT Bima sejak 2011.
Kemudian, pada September 2021 dia bersama teman-temannya datang ke Poso untuk memenuhi undangan Amir Askyari JAT Poso, Santoso alias Abu Wardah. Qatar diduga mempunyai kemampuan kartografi dan mahir menggunakan GPS
Satgas Madago Raya, kata dia, saat ini masih terus melakukan pengejaran terhadap enam orang DPO yang tersisa di Poso. Diperkirakan, kata dia, enam kelompok tersebut terpecah menjadi dua bagian dan bersembunyi di sekitar perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi Moutong.
Sebagai informasi, kelompok Qatar sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap empat warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah pada Mei 2021 lalu. Mereka disergap oleh sekitar lima orang teroris di perkebunan.
Sebelumnya, Polri menyatakan terdapat upaya dari pimpinan MIT, Ali Kalora untuk menyerahkan diri kepada aparat kepolisian. Namun demikian, dia diduga mendapat tekanan dari anggota kelompoknya yang lain terkait dengan keamanan keluarganya.
"Segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri, dan sebagainya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/5). (OL-2)
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
"Diperkirakan pelakunya adalah kelompok MIT karena saksi mengatakan pada saat datang ada yang dikenal, salah satunya DPO MIT yaitu Qatar."
EMPAT orang warga di Poso, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas menggenaskan, Selasa (11/5). Kepolisian memastikan pelakunya adalah kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
OPERASI keamanan berkepanjangan untuk menangkap kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, belum mampu memberikan rasa aman bagi warga Poso.
KETUA umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal MS menilai, pembantaian yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membantai enam warga di sana adalah perbuatan biadab.
Satgas Operasi Madago Raya terus mengintensifkan pencarian untuk menangkap kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di hutan Poso, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
PENGEJARAN terhadap anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terus dilalukan Satgas Operasi Madago Raya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved