Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polda Sulteng Identifikasi Jenazah Teroris MIT Poso Bernama Qatar

Hilda Julaika
04/8/2021 16:28
Polda Sulteng Identifikasi Jenazah Teroris MIT Poso Bernama Qatar
Terorisme(Ilustrasi)

POLDA Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengidentifikasi jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tertembak pada 11 Juli 2021 lalu adalah Qatar alias Farel alias Anas.

Menurut Kapolda Sulteng, Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso, Qatar merupakan pimpinan di kelompok teroris tersebut yang disebut-sebut banyak bergerilya di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.

"Jadi berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan tim DVI dan Inafis disimpulkan kalau jenazah tersebut adalah Qatar," kata Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso kepada wartawan, Selasa (4/8).

Dia menjelaskan, dua jenazah lain yang teridentifikasi merupakan anggota MIT atas nama Rukli dan Abu Alim alias Ambo. Mereka semua masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.

Baso mengatakan, sejumlah saksi mengkonfirmasi bahwa Qatar merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam serangkaian aksi pembunuhan di sekitar Desa Lemban Tongoa, Kabupaen Sigi dan Desa Kalemago, Kabupaten Poso.

Baca juga : KPK Periksa Tiga Pegawai BPKD DKI

Dari informasi yang dihimpun, Qatar tercatat pernah berkuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bima, Nusa Tenggara Barat. Ia kemudian menjadi ikhwan JAT Bima sejak 2011.

Kemudian, pada September 2021 dia bersama teman-temannya datang ke Poso untuk memenuhi undangan Amir Askyari JAT Poso, Santoso alias Abu Wardah. Qatar diduga mempunyai kemampuan kartografi dan mahir menggunakan GPS

Satgas Madago Raya, kata dia, saat ini masih terus melakukan pengejaran terhadap enam orang DPO yang tersisa di Poso. Diperkirakan, kata dia, enam kelompok tersebut terpecah menjadi dua bagian dan bersembunyi di sekitar perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi Moutong.

Sebagai informasi, kelompok Qatar sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap empat warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah pada Mei 2021 lalu. Mereka disergap oleh sekitar lima orang teroris di perkebunan.

Sebelumnya, Polri menyatakan terdapat upaya dari pimpinan MIT, Ali Kalora untuk menyerahkan diri kepada aparat kepolisian. Namun demikian, dia diduga mendapat tekanan dari anggota kelompoknya yang lain terkait dengan keamanan keluarganya.

"Segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri, dan sebagainya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/5). (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya