Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JURU Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi buka suara soal kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) yang menyatakan Wapres Ma'ruf sebagai King of Silent.
"Pak Wapres sudah lihat dan tahu hal itu, beliau tidak marah mengetahuinya," ujar Masduki dalam konferensi pers daring, Rabu.
Masduki mengungkapkan, pada awalnya dirinya sempat kaget ketika kritik BEM KM Unnes ramai muncul di media sosial dan kemudian diberitakan media utama. Apalagi sebelumnya Presiden Joko Widodo juga diberikan julukan The King of Lip Service.
Namun dirinya tidak menganggap kritik tersebut sebagai suatu yang menghina.
“Kita semua saya kira pernah jadi mahasiswa. Salah satu ciri mahasiswa itu memang dia harus punya daya kritis. Jadi saya kira bagus,” ujarnya.
Namun demikian, Masduki mengungkapkan, seharusnya kritik mahasiswa juga diikuti argumen pembanding , termasuk dengan data.
Baca juga : DPR Minta Presiden Turun Tangan Larang Kedatangan WNA
"Kami perlu lakukan klarifikasi, karena salah satu ciri negara demokrasi kebebasan berpendapat tidak dihalangi, bahwa sebenarnya apa yang dikatakan mahasiswa ini ada informasi lain, Wapres di survei-survei lain yang kredibel menempatkan Wapres sangat baik seperti Litbang Kompas," sanggah Masduki.
Menurut Masduki, Wapres Ma'ruf sejak menjabat pada 2019 sudah bekerja baik dan menjalani tugas pokok dan fungsinya sebagai pembantu presiden. Wapres bekerja mengoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan Presiden tetapi dilimpahkan kepada Wapres.
"Jadi sepanjang pokok tugas fungsinya itu, Wapres di mata saya dan tim sudah bekerja baik dan saat kita bandingkan dengan survei itu korelatif dan bekerja, memang tidak selalu didengungkan dan disuarakan, iya karena gaya Wapres yang low profile," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam unggahan di media sosial baik Twitter maupun Instagram, BEM KM Unnes mengkritik Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, dan Ketua DPR Puan Maharani.
Dalam unggahannya BEM KM Unnes menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service, Ma'ruf sebagai The King of Silent, dan Puan sebagai The Queen of Ghosting. (OL-7)
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Kultur akademik kerap dipandang sebagai penyelesaian kewajiban kerja semata sehingga upaya ini bertentangan dengan perwujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Tak hanya kebebasan menyampaikan pendapat, tetapi kebebasan menyampaikan kritik pun telah banyak dilakukan.
"Tulisannya tidak pas. Lebih baik kita hapus agar jangan sampai viral lalu warga terprovokasi. Biar sama-sama enak kita," ujar seorang warga
Pernyataan Plt Ketum PSI, Giring Ganesha, menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, 'pembohong' kalimat ini tidak mencerminkan etika politik jangan ditiru generasi muda.
Pemprov DKI Jakarta memastikan segera mempelajari sejumlah kritik yang disampaikan LBH DKI. Termasuk, memberikan respons dan klarifikasi.
Kapolri juga kembali mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi ini dijamin oleh UUD 1945, Pasal 28
Ariza, sapaan akrabnya, menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak antikritik. Serta, meminta warga untuk melihat data penyelesaian masalah di Ibu Kota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved