Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEMUA agama tidak mewajibkan atau melarang penerapan salah satu sistem negara. Namun demikian nilai-nilai ajaran agama mesti diaktualisasikan dalam kehidupan bernegara.
"Agama apa pun tidak melarang atau mewajibkan penerapan sistem kenegaraan tertentu seperti demokrasi atau monarki. Agama bersifat terbuka terhadap sistem yang dianut di sebuah negara," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam acara webinar bertajuk Relasi Agama dan Demokrasi, Sabtu (17/4).
Menurut dia, nilai-nilai luhur agama harus menjadi prinsip dan sasaran bernegara. Misalnya menyangkut kesejahteraan, keadilan, kesetaraan, ketentraman dan lainnya.
Ia mengatakan agama bisa hidup dalam berbagai sistem kenegaraan. Seperti islam yang lahir dan tumbuh di tengah negara-negara di dunia menganut sistem monarki.
Islam juga terus hidup setelah negara-negara tersebut beralih dengan memilih demokrasi. "Yang terpenting dari semua ini adalah nilai-nilai agama menjadi tujuan dalam bernegara," ungkapnya.
Mahfud juga menjelaskan agama banyak menjadi referensi sistem kenegaraan. Contohnya sistem demokrasi mengusung kesetaraan, keadilan dan nilai luhur lain yang diperjuangkan agama.
Baca juga : Menko Polhukam: Kebebasan Pers Harus Diperkuat
"Koreksinya, terhadap mereka yang menyatakan memilih demokrasi salah, togut, itu koreksi kita kepada mereka. Pasalnya tidak ada yang salah dengan sistem kenegaraan," pungkasnya.
Ia juga mengatakan, demokrasi atau sistem lain kerap digunakan oknum untuk memuluskan tujuan pribadi. Korupsi kerap dibangun dengan mengatasnamakan dan mendapatkan legalitas dari sistem demokrasi.
"Maka untuk mengisi kekosongan itu, tokoh agama perlu berkontribusi untuk menutup celah-celah tersebut," pungkasnya.
Pada kesempatan sama, Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Abdul Aziz mengatakan semua masyarakat harus menghormati demokrasi yang dianut Indonesia. Kemudian memastikan sistem ini menyerap nilai agama, tradisi dan budaya.
Tujuannya guna memastikan kehidupan bernegara berada dalam sistem yang sesuai dengan kepribadian. "Sebab Inggris dan Amerika pun membangun demokrasinya masing-masing. Seperti halnya Inggris ada house of law yang para pejabatnya tidak dipilih langsung dan itu jadi identitas mereka," ujarnya. (OL-7)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved