Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MANTAN Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengungkapkan pemindahan ibu kota negara merupakan solusi dari persoalan jangka panjang yang dihadapi bangsa Indonesia.
Ada banyak argumentasi kuat yang bisa dijadikan sebagai pedoman pemindahan ibu kota. Pertama terkait kepadatan penduduk di Jawa.
Berdasarkan data Bappenas, saat ini, jumlah penduduk di Jawa mencapai 60% dari total populasi di Indonesia. Padahal, luas pulau tersebut hanya 6% dari total luas wilayah Tanah Air.
Andrinof memperkirakan, pada 2060, jumlah populasi di Jawa akan meningkat sampai dua kali lipat yang akhirnya akan membuat kondisi kehidupan semakin tidak sehat.
"Masalah kependudukan ini menimbulkan konsekuensi. Pembangunan yang terpusat di Jawa membuat lahan pertanian tergerus. Sekitar 40 ribu hektare sawah hilang setiap tahun. Ketahanan pangan kita akan terganggu," ujar Andrinof.
Ia mengatakan pemerintah bisa saja membuka lahan pertanian baru di luar Jawa. Namun, itu akan membutuhkan biaya besar. Terlebih lagi, tidak ada kondisi tanah yang memiliki tingkat kesuburan sebaik Jawa.
"Tingkat kesuburan di Jawa itu yang terbaik di Indonesia, zampai 3,5 kali lipat dari daerah lain. Ini yang perlu dipertimbangkan," ucapnya.
Membludaknya populasi juga akan membawa persoalan pada ketersediaan air. Saat ini, pada musim kemarau, persediaan air di Jawa hanya 20%.
"Sementara di luar Jawa, di Kalimantan, melimpah. Kita memang bisa lakukan teknik penyulingan, tapi itu juga akan butuh biaya besar," sambung pria yang menjadi penggagas awal pemindahan ibu kota ke Kalimantan itu.
Menurutnya, persoalan kependudukan di Tanah Jawa sudah menjadi masalah akut yang harus ditangani dengan solusi yang luar biasa.
Memindahkan penduduk dengan program transmigrasi pun sudah tidak bisa lagi menjadi solusi.
"Karena ibu kota ada di Jawa, daya tariknya jadi luar biasa. Itu yang membuat kebijakan transmigrasi gagal. Banyak peserta yang tidak betah dan kembali ke Jawa. Jadi kuncinya adalah memang harus memecah magnet. Kita bangun ibu kota di tengah-tengah," jelas dia.
Pemindahan ibu kota juga sangat erat kaitannya dengan upaya pemerataan.
Selama ini, ketimpangan antara Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia sangat terasa. Tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga pendidikan.
Bagi masyarakat di luar Jawa yang ingin memperoleh pendidikan lebih baik, sambung Andrinof, mereka pasti akan mencari perguruan tinggi di Jawa.
"Sebagian besar lulusa SMA terbaik dari luar Jawa pasti melanjutkan perguruan tinggi di Jawa. Akhirnya tinggal menyisakan grade kedua dan ketiga yang mengisi perguruan tinggi di sana. Itulah mengapa akreditasi perguruan tinggi di luar Jawa rata-rata B," jelasnya.
Berkaca dari dua kajian itu saja, menurutnya, pemindahan ibu kota ke Kalimantan adalah solusi konkret bagi persoalan ketimpangan sekaligus penyelamatan Jawa dari kehancuran akibat overpopulasi.
"Yang penting, kita jalankan kebijakan publik ini dengan benar," tandasnya. (OL-13)
Kisah Reni, Mitra ShopeeFood dari Yogyakarta, yang temukan keseimbangan antara peran ibu dan penghasilan demi wujudkan mimpi anak-anaknya.
Beasiswa zakat untuk santri bantu tingkatkan akses pendidikan tinggi dan SDM unggul. Strategi jangka panjang wujudkan Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan transformasi USNI juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar.
PENDIDIKAN adalah hak dasar setiap anak sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved