Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
AKSI peledakan bom di Katedral Makassar dan serangan ke Mabes Polri menunjukkan bahwa ajaran dan sikap radikalisme dan intoleransi masih ada di Tanah Air. Itu sebabnya masyarakat, khususnya umat Muslim untuk tidak terjebak mengikuti ajaran tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat memberikan ucapan selamat Ramadan kepada umat Muslim. “Kita juga harus meningkatkan kewaspadaan kita pada segala bentuk radikalisme,” ujar Moeldoko, Selasa (13/4).
Baca juga: Tangkal Radikalisme dengan Kurikulum di Sekolah
Moeldoko juga mengajak masyarakat untuk mempelajari ilmu agama yang benar. “Mari kita bentengi keluarga kita dengan ilmu agama yang benar.”
Dikatakan Moeldoko, hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari ajaran radikalisme yang menyesatkan. “Jangan sampai anak-anak kita malah justru jatuh ke pada ajaran-ajaran yang menyesatkan.”
Selain itu, Moeldoko juga memperingatkan soal menjalankan puasa di tengah pandemi covid-19. Ia menegaskan agar masyarakat tidak lengah dan tetap waspada meski pemerintah tengah mempercepat proses vaksinasi.
“Program vaksin kepada seluruh masyarakat terus dikejar capaiannya oleh pemerintah, namun jangan pernah gegabah dan lengah meski kita sudah divaksin,” tegasnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah dalam segala bentuknya di bulan suci ini. “Mari kita mempertebal iman kita, dengan meningkatkan segala bentuk di bulan Ramadan ini. Semoga kita dapat pahala dari ibadah yang kita lakukan,” katanya. (Ant/A-1)
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved