Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengaku terjepit akibat dikeluarkannya Peraturan Presiden mengenai pembukaan investasi baru dalam industri minuman keras berbahan alkohol, yang mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat.
Pasalnya, ungkap Jubir Wapres Masduki Baidlowi, walaupun saat ini wakil kepala pemerintahan, di sisi lain Ma’ruf merupakan mantan Rois Aam PBNU dan Ketua Umum MUI.
“Jadi Kyai Ma’ruf sangat terjepit dalam posisi ini. Sehingga tentu menjadi dilematis ketika pemerintahannya mengeluarkan kebijakan mengenai proses izin produksi miras yang dilarang Al Quran,” ungkap Masduki kepada wartawan, hari ini.
Baca juga: Wapres Minta Genose Diproduksi dalam Jumlah Besar
Masduki menambahkan, selain terkejut dengan adanya Perpres itu, Ma’ruf merasa cukup tersudut dengan aturan ini. Akhirnya, tambah Masduki, Wapres memilih untuk tidak mau berbicara secara terbuka apalagi kepada wartawan. “Namun Kyai Ma’ruf melakukan langkah-langkah internal seperti membahas isu ini dalam rapat terbatas 2 hari lalu,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam rapat terbatas maupun lobby internalnya, Wapres meminta kebijakan ini tidak dilanjutkan dan dicabut lampirannya. “Dan tadi pagi sebelum pengumuman yang dilakukan Presiden Jokowi, Kyai Ma’ruf juga mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden,” katanya.
Masduki menyebutkan, Ma’ruf Amin memang tidak tahu-menahu mengenai kebijakan tersebut karena tidak semuanya dilibatkan. “Makanya Wapres kaget ketika mendengar berita ramai seperti itu, apalagi ada serangan langsung kepada Wapres,” pungkasnya. (OL-4)
FSGI menilai hal itu merupakan kebijakan instan, tidak menyentuh akar masalah, dan berpotensi tidak berdampak jangka panjang dalam perubahan perilaku.
Perlu adanya pencegahan pada kegiatan minuman keras di permukiman warga.
Minuman keras mempunyai dampak buruk bagi generasi muda dan keberadaan Helen's Night Mart tidak memberikan manfaat.
Pemuda asal Manado, Sulawesi Utara, tewas mengenaskan setelah ditikam oleh temannya sendiri di Dusun Benteng Timur, Desa Kembang Ragi, Sulawesi Selatan
Salah satu upaya yang dilaksanakan yakni operasi pekat dengan sasaran penyakit masyarakat yaitu penindakan penjual dan peredaran Miras tanpa izin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved