Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Tiga Menteri yang Menjauhi Nawacita Menurut Pengamat

Ciputri Hutabarat/MTVN
03/4/2016 14:50
Ini Tiga Menteri yang Menjauhi Nawacita Menurut Pengamat
(Rini Soemarno---Antara/Yudhi Mahatma)

DIREKTUR Lingkar Madani Ray Rangkuti menuturkan keberpihakan menteri pada Nawacita bisa jadi tolak ukur dalam menilai kinerja menteri. Karena itu kata dia, Nawacita bisa jadi bahan pertimbangan yang laik bagi Presiden Joko Widodo dalam menilai kinerja menterinya pula.

Terlebih, kini sedang berhembus keras soal isu reshuffle kabinet Kerja jilid ke II. Menurut penilaian Ray, ada tiga menteri yang sejauh ini kinerjanya menjauhi Nawacita, yakni Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro.

"Masih ada menteri yang bekerja dengan seleranya masing-masing. Akibatnya kita enggak tahu pembangunan kita mengarah ke mana," kata Ray di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Jakarta Pusat, Minggu (3/4).

Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Dani Setiawan menilai kebijakan tiga menteri yang bergerak di bidang ekonomi ini masih jauh dari kemandirian sebagai cita-cita Nawacita. Salah satunya, kata dia, Rini Soemarno yang dianggap kurang maksimal dalam mengelola BUMN di Indonesia.

"BUMN masih gagal menggantikan sektor swasta sebagai salah satu tulang punggung ekonomi negara," ucap dia.

Hal itu, kata dia, terbukti masih banyak kebijakan Menteri Rini yang membikin utang negara semakin meningkat seperti proyek kereta cepat yang baru-baru ini diluncurkan. Dani juga mengkritik keras Sofyan Djalil melalui sejumlah kebijakan dan perencanaan di bawah kepemimpinannya.

"Sofyan Djalil itu orang prakmatis. Tema kemandirian jauh dari diskusi di Bappenas, dia juga banyak merekrut adviser dari luar negeri," kritiknya.

Dengan adanya isu kocok ulang kabinet ini, Dani berharap pemerintah lebih memperhatikan kebijakan ekonomi yang dianggap selama ini keluar dari konstitusi. "Kita berharap bukan hanya meningkatkan kinerja ekonomi tapi juga mensejahterakan rakyat," tandas dia.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya