Jokowi Serukan Pemulihan Ekonomi Akibat yang Iklusif di KTT G20

Dhika Kusuma Winata
22/11/2020 22:29
Jokowi Serukan Pemulihan Ekonomi Akibat yang Iklusif di KTT G20
.(Biro Pers Istana Kepresidenan)

PRESIDEN Joko Widodo menghadiri rangkaian KTT G-20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/11) malam.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyerukan pentingnya pemulihan ekonomi dunia yang lebih kokoh, tak hanya sebatas agar keluar dari krisis.

"Pandemi covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi seluruh negara di dunia. Saat ini juga merupakan waktu bagi semua negara untuk melakukan introspeksi, bukan hanya agar pulih dari krisis kesehatan dan ekonomi, namun bangkit dan tumbuh lebih kokoh," ujar Presiden.

Pada sesi II KTT G-20 sekaligus hari terakhir itu, Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya mengenai pembangunan masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

Untuk mewujudkan pemulihan yang lebih kukuh, Jokowi menekankan pentingnya negara-negara G-20 melakukan aksi dan transformasi besar dengan ekonomi yang ramah lingkungan.

"Hal ini bisa diwujudkan jika terdapat visi besar, aksi besar, dan perubahan besar. Big vision, big action, and big transformation," kata Presiden.

Presiden menyampaikan Indonesia pascapandemi juga berkomitmen tinggi membangun ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. Untuk itu, pembenahan fundamental mutlak dilakukan untuk menuju pertumbuhan ekonomi hijau. Menurut Presiden, pandemi ini menjadi momentum untuk mendorong ekonomi ramah lingkungan.

"Indonesia juga ingin melakukan transformasi besar dan menjadi komitmen Indonesia untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan," tegas mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menyampaikan Indonesia juga melakukan berbagai terobosan, antara lain memanfaatkan biodiesel B-30, uji coba green diesel D100 dari bahan kelapa sawit dan menyerap lebih dari 1 juta ton sawit produksi petani. Kemudian juga rencana pemasangan ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap di sektor rumah tangga.

"Proyek ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan," imbuhnya.

Jokowi juga menyampaikan Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan DPR turut juga memberikan kepastian usaha terkait persyaratan izin lingkungan, analisis dampak lingkungan, dan pembentukan dana rehabilitasi lingkungan.

"Undang-Undang ini juga memberikan perlindungan bagi hutan tropis, sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim. Ini adalah komitmen Indonesia," tegasnya.

Di penghujung pidatonya, Presiden kembali menekankan pemulihan ekonomi secara lebih kuat membutuhkan visi, aksi, dan transformasi besar. Hal tersebut harus dilakukan negara G-20 untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya