Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BNPT Terus Lakukan Identifikasi WNI Kombatan ISIS di Suriah

Thomas Harming Suwarta
12/10/2020 21:38
BNPT Terus Lakukan Identifikasi WNI Kombatan ISIS di Suriah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Boy Rafli Amar (Kanan)(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool)

PASCA kejatuhan ISIS di Suriah, pemerintah terus melakukan proses identifikasi Warga Negara Indonesia yang tergabung menjadi anggota ISIS. BNPT menegasakn proses identifikasi terus dilakukan melalui kerjasama dengan sjumlah lembaga internasional.

Data BNPT menyebutkan setidaknya saat ini terdapat 1200 Warga Negara Indonesia yang tergabung ISIS yang masih ada di Suriah.

“Kalau data kita sampai saat ini terdapat sektiar 1200 WNI, termasuk tetnunya perempuan dan anak-anak. Ada yang di penahanan, ada yang di kamp pengungsian dan ada juga yang sedang berindah-pindah tempat untuk mencari daerah konflik yang lain. Kita akan terus pantau untuk melakukan identifikasi dan kita dalam hal ini bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional,” ungkap Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar saat berbincang dengan Jurnalis Media Indonesia Irvan Sihombing, dalam acara program Journlist on Duty yang disiarkan melalui IG Live @mediaindonesia, Senin (12/10).

DIjelaskan Boy, dari 1200 WNI yang terdintifikasi sejauh ini, terdapat sekitar 500 anak dan perempuan WNI yang terdapat di dalam kamp pengungsian, sebagian lagi sedang mengikuti proses hukum da nada sekitar 200 orang yang berpindah-pindah untuk mencari daerah konflik yang baru di Timur Tengah.

“Dan di dalam jumlah ini juga termasuk mereka yang pernah kembali sebagai deportan tahun lalu dan kita pernah terima, bahkan sudah juga kita berikan program deradaikalisai,” lanjut Boy.

Diakui dia bahwa proses identifikasi ini sempat mengalami kendala karena pandemi COvid-19 terutama karena keterbatasan akses transportasi di tengah adanya sejumlah pembatasn penerbangan internasional.

Sementara terkait rencana pemulangan, Boy menegaskab bahwa hal tersebut masih akan menjadi pembahasan bersama lintas kementerian yang dikoordinir oleh Menko Polhukam.

“Ini tentu masih menjadi bahan pembahasan lebih lanjut dan yang pasti menunggu proses identifikasi selesai. Jadi yang paling penting sekarang adalah kita focus pada pendataan terlebih dahulu,” pungkas Boy.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya