Kampanye Virtual Di Pilkada 2020 Dianjurkan Untuk Cegah Covid-19

Indriyani Astuti
27/9/2020 17:59
Kampanye Virtual Di Pilkada 2020 Dianjurkan Untuk Cegah Covid-19
Satpol PP Kabupaten tegal menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) Pilwabup Klaten(Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

PENGAMAT Politik yang juga Dosen Pascasarjana Ilmu Politik Unversitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mendorong agar para kandidat yang terlibat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020, memaksimalkan kampanye secara virtual.

Menurutnya, selain dapat meminimalkan risiko meluasnya penularan Covid-19. kampanye secara virtual juga dapat menekan biaya politik yang dikeluarkan oleh pasangan calon kepala daerah.

"Tidak perlu ditunda pilkada tapi pelaksanaannya juga harus menghindari penyebaran virus Covid-19. Tim suskes, pasangan calon, dan masyarakat tidak ada lagi kampanye langsung di luar ruangan atau dalam ruangan. Tetapi bertemu secara virtual dengan gawai dan sosial media yang ada. Kalaupun ada konser virtual. Ini menghemat cost politic (biaya politik)," ujarnya di Jakarta, Minggu (27/9)

Menurutnya, apabila para pasangan calon kepala daerah bersikap negarawan, pasti akan mematuhi protokol kesehatan dan anjuran kampanye secara virtual karena mengutamakan kesehatan masyarakat. Ia pun yakin partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan apabila kampanye virtual dikemas secara kreatif dan inovatif.

Baca juga : Politisi Perempuan Maju Pilkada 2020 Kian Berat

"Karena para calon bisa bertemu dan berdialog secara virtual langsung dengan pemilihnya," imbuhnya.

Emrus menegaskan, kampanye secara daring harus dilakukan sebab penularan Covid-19 akan sulit ditekan apabila kampanye dilakukan secara tatap muka yang melibatkan kerumunan orang banyak misalnya melalui konser musik, dan lain-lain.

Saat hari pencoblosan, ia meyakini penyelenggara pilkada sudah mengatur jumlah pemilih pada setiap tempat pemungutan suara (TPS), serta diterapkannya penjarakan fisik.

"Kalau saat hari pemilihan nanti, bisa diatur sedemikian rupa karena orang datang ke TPS dengan rasionalitas menggunakan hak pilih mereka. Sedangkan kalau kampanye di lapangan, ada konser dan lain-lain, ini sulit mengatur massanya," tandas dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya