Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH tidak melarang maupun mewajibkan masyarakat untuk menonton film gerakan pemberontakan PKI pada 30 September 1965 atau G30S. Karya sastra yang dibuat era Soeharto ini bisa dinikmati semua lapisan masyarakat kapan saja termasuk melalui layanan Youtube.
"Pemerintah tidak melarang atau pun mewajibkan untuk nonton film G 30 S PKI tersebut. Kalau pakai istilah hukum Islam mubah," tegas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam akun media sosialnya, @mohmahfudmd, Minggu (27/9).
Ia mengatakan stasiun televisi (TV) swasta maupun pelat merah juga memiliki hak untuk memutar kembali cuplikan sejarah yang digarap di zaman Presiden Suharto ini. Namun, mengenai keputusan ini dikembalikan kepada perusahaan masing-masing.
"Silakan saja. Untuk TV-TV, termasuk TVRI mau tayang atau tidak, juga tergantung kontraknya dengan pemegang hak siar sesuai pertimbangan rating dan iklannya sendiri-sendiri," ujarnya.
Mahfud menjelaskan film yang diproduksi saat Orde Baru berkuasa ini tidak perlu dipergunjingkan. Pasalnya sikap pemerintah sudah jelas dan masyarakat memiliki akses untuk menontonnya tanpa menunggu bulan September.
"Semalam saya nonton lagi di Youtube. Dulu Menpen (Menteri Penerangan) Yunus Yosfiah juga tak melarang, juga tidak mewajibkan," pungkasnya. (Cah).
Museum tentang Pahlawan Revolusi Dipadati Pengunjung
Sejarah kelam pengkhianatan PKI atas Pancasila dan NKRI tidak boleh dilupakan oleh masyarakat, termasuk juga generasi muda penerus bangsa.
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Generasi bangsa harus memahami sejarah bangsanya untuk dijadikan pondasi berbangsa dan bernegara yang lebih baik dan bermartabat
Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000 hingga 1 juta anggota dan pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan.
SETIAP kali memasuki tanggal 30 September selalu muncul kontroversi mengenai pemutaran film G 30S PKI.
Ratusan rakyat Finlandia turut menyaksikan bagian dari pembersihan simbol dan pengaruh komunisme di negara tersebut.
“Kita tidak akan pernah bisa melupakan sejarah, tapi kita harus menutup masa lalu. Bagian yang menyakitkan harus kita tinggalkan.”
Ia juga mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak memperuncing perbedaan sejarah. Semua harus menjaga dan memperkuat NKRI
Momentum Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kembali pada kejadian sejarah dalam mempertahankan ideologi Pancasila, yaitu kejadian sejarah G30S PKI.
Akun Facebook Nusa Tadon mengunggah gambar palu arit yang diduga simbol komunis. Gambar tersebut diunggah bersama tulisan 'Untuk Flotim (Flores Timur) yang lebih sejahtera secara merata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved