Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Indonesia terus berupaya memperjuangkan komoditas sawit untuk dapat diterima dengan baik di pasar Eropa.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengungkapkan tim KBRI setempat telah melakukan pendekatan ke berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan pemahaman serta data dan fakta terkait kelapa sawit.
“Dalam waktu dekat, KBRI dan Kadin Swiss akan melakukan business conference dengan seluruh pengusaha Swiss untuk membicarakan persoalan sawit dan membahas kelanjutan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA),” kata Muliaman Hadad, melalui keterangan resmi, Sabtu (11/7).
Baca juga: Dampak Virus Korona, Harga Minyak Sawit Mentah Anjlok
Sebelumnya, kampanye penolakan produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia terjadi di Swiss. Bahkan, usulan referendum penolakan produk tersebut masuk ke Bundekanzlei, Mahkamah Konstitusi Swiss.
Menurut Muliaman, referendum itu muncul karena ada kelompok yang tidak setuju dengan IE-CEPA lantaran terdapat komoditas minyak sawit yang masuk di dalam drafnya.
“Sebelum meratifikasi suatu perjanjian dengan negara lain, pemerintah Swiss memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengemukakan pendapat atas perjanjian tersebut. Dalam hal IE-CEPA, ada kelompok masyarakat yang mengusulkan referendum. Kita harus menghormati proses politik di Swiss dan tidak bisa mencampurinya," jelas dia.
Kendati demikian, pemerintah, parlemen dan mayoritas masyarakat Swiss pada prinsipnya sangat mendukung dan memahami bahwa sawit yang diekspor dari Indonesia adalah sawit yang berkelanjutan.
"Skema keberlanjutannya akan didiskusikan dan disetujui bersama antara Indonesia dan Swiss," ucap dia.
Tim KBRI akan terus memberikan pemahaman kepada Pemerintah Swiss bahwa keberadaan minyak kelapa sawit di Indonesia tidak menimbulkan masalah. Bahkan, dengan produktivitas yang tinggi, sawit mampu menghasilkan minyak nabati yang jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas minyak nabati lain.
"Indonesia juga taat dalam mengikuti berbagai aturan internasional untuk mengurangi laju deforestasi global. Antara lain dengan memberlakukan moratorium sawit dan kewajiban penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)," tandasnya. (H-3)
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
Gapki mengambil langkah strategis dengan menggandeng Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) dalam upaya memperkuat posisi dan citra industri sawit Indonesia di kancah global.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Hal ini merupakan wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah-daerah sentra sawit maupun daerah non-sentra sawit.
Di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pertumbuhan produksi kelapa sawit dalam lima tahun terakhir justru stagnan.
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
SWITZERLAND Tourism menyebut, keindahan alam Swiss menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan Indonesia untuk mengunjungi negara tersebut.
Indonesia dengan Swiss sudah menandatangani perjanjian MLA sejak tahun 2019. Ke depannya, diharapkan kerja sama kedua negara bisa diperluas lagi, tak hanya di bidang hukum.
Selama pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Presiden AS Donald Trump berjanji untuk mendorong penurunan suku bunga segera.
PESONA keindahan alam Swiss mulai dari pegunungan megah, pedesaan yang indah, kota yang penuh sejarah, hingga danau yang memesona tergambar pada sejumlah scarf terbaru Buttonscarves
Duta Besar RI untuk Swiss Ngurah Swajaya menyampaikan Indonesia dan Swiss memiliki landasan kerja sama ekonomi yang kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved