Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pengamat: Jokowi Marah Boleh, tapi Reshuffle Sekarang tak Ideal

Dhika kusuma winata
29/6/2020 20:53
Pengamat: Jokowi Marah Boleh, tapi Reshuffle Sekarang tak Ideal
Presiden Joko Widodo(Antara)

PAKAR komunikasi politik Gun Gun Heryanto menilai ancaman Presiden Joko Widodo mengganti menteri yang berkinerja buruk merupakan peringatan kepada para pembantunya sekaligus menguji reaksi publik (testing the water). Menurut Gun Gun, para menteri yang terkena teguran keras dari Presiden sudah semestinya meningkatkan kinerja serta melakukan perbaikan signifikan.

"Saya melihat jika teguran keras dari Presiden sudah diberikan, seharusnya menteri-menteri yang bersangkutan berkaca dan melakukan perbaikan signifikan. Maka saya melihat pernyatan dari Presiden itu testing the water," ucap Gun Gun saat dihubungi Mediaindonesia.com, Senin (29/6).

 

Baca juga: Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Tak Becus Urus Pandemi Korona

 

Menurut Gun Gun, saat ini bukan waktu yang ideal untuk merombak kabinet. Pasalnya, penanganan pandemi membutuhkan kerja cepat dan jika dilakukan perombakan, menteri baru belum tentu bisa langsung bekerja cepat.

"Di situasi pandemi ini sebenarnya bukan benar-benar waktu yang ideal untuk melakukan reshuffle. Apalagi kalau menyangkut pos-pos kementerian yang langsung terhubung penanganan covid-19. Ini memang bukan waktu ideal karena ketika datang menteri baru tentu manajemen biroksasi tidak bisa langsung tune in," ujarnya.

Meski begitu, imbuh Gun Gun, peergantian menteri akan kembali berpulang ke Jokowi. Jika reshuffle benar-benar dilakukan, menteri pengganti harus orang yang benar-benar memenuhi kebutuhan kinerja sesuai penilaian Jokowi dan ekspektasi publik.

"Jangan sampai reshuffle dilakukan tapi hanya untuk mengganti orang. Reshuffle itu dilakukan untuk kebutuhan perbaikan yang signifikan dan mendesak. Kalau ada orang yang bisa menggantikan, melakukan perbaikan signifikan dan langkah luar biasa, why not reshuffle dilakukan," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya