Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tokoh Papua Dorong Satgas Antimiras di Tiap Kabupaten Papua

Thomas Harming Suwarta
24/6/2020 22:21
Tokoh Papua Dorong Satgas Antimiras di Tiap Kabupaten Papua
Ilustrasi miras(MI/ Palce Amalo)

LEMAHNYA penenegakkan hukum di lapangan membuat konsumsi miras di kalangan masyarakat Papua makin marak.

Hal tersebut berdampak pada meningkatnya angka kematian dan rentetan masalah sosial lainnya. Bahkan angka kematian akibat miras ini jauh lebih banyak dari kematian akibat Covid-19.

Maka itu selain edukasi terus dilakukan, Pemda perlu serius membentuk Satgas Antimiras di tiap-tiap kabupaten.

 

"Isu Miras di Papua secara khusus di Boven Digul tempat saya saat ini tinggal memang memprihatinkan. Ini penyakit sosial yang harus secara total kita perangi," kata Tokoh Muda Papua Bernolfus Tingge dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (24/6).

 

Ditegaskan Bernol, selama ini masalah miras banyak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat terutama orang asli Papua.

Akibat menenggak miras, banyak kecelakaan lalu lintas yang berakibat hilangnya nyawa bukan hanya si pemabuk tetapi juga orang lain yang tidak bersalah.

"Misalnya masyarakat yang saat pagi sedang olahraga tau-tau tertabrak oleh mereka yang mabuk malam harinya. Dan kejadian begini sudah banyak," ungkap Bernol.

 

Bukan hanya itu dampak miras juga membuat rumah tangga rusak dan terutama yang menjadi korban adalah istri dan anak-anak.

"Maka tentu saja kami selalu menghimbau masyarakat agar stop miras dan kembali ke pola hidup sehat. Yang tentu juga harus dibarengi dengan upaya dari pemerintah untuk melakukan langkah pengendalian terutama peredarannya," kata dia.

 

Bahwa ada perda miras menurut Bernol tidak berjalan efektif karena implementasi yang lemah di lapangan.

Misalnya Satgas Antimiras di Kabupaten tidak berfungsi baik yang diduga karena daya dukung anggaran yang minim.

"Artinya komitmen untuk ini memang belum kuat. Padahal masalah Miras ini ada di depan mata. Kalau untuk Covid-19 yang banyak sembuhnya saja kita all out harusnya perang terhadap Miras juga demikian apalagi angka kematiannya sangat tinggi," pungkas Bernol. (OL-8).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya