Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wapres Minta Ekonom Islam Jangan Melulu Sibuk Diskusi

Emir Chairullah
19/6/2020 18:54
Wapres Minta Ekonom Islam Jangan Melulu Sibuk Diskusi
.(Dok Setwapres)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh organisasi keahlian yang ada di Indonesia berkontribusi secara konkret memulihkan sektor ekonomi yang saat ini terpuruk akibat pandemi Covid-19. 

“Marilah kita tingkatkan kegiatan-kegiatan kita terutama Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI). Memang kita hendaknya tidak hanya melakukan pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi, tetapi juga melakukan langkah-langkah, aksi-aksi nyata,” tegas Wapres pada acara Halalbihalal dan Silaturahmi Nasional IAEI melalui video confrence, Jumat (19/6).

Lebih jauh Ma'ruf menyampaikan, akibat pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga muncul kelompok miskin baru. 

Oleh karena itu, fokus penanganan Covid-19 saat ini tidak hanya pada sisi kesehatan, tetapi juga pada penanggulangan dampak ekonomi. 

“Kita harus mengambil peran terutama yaitu menjaga supaya menghidupkan ekonomi-ekonomi kecil, Usaha Mikro Kecil. Mereka yang paling terdampak oleh Covid ini, kan mereka justru paling banyak menampung tenaga kerja, persentasenya jauh lebih besar,” tandasnya.

Wapres berharap IAEI turut mendorong bangkitnya keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia. “Khususnya juga ekonomi dan keuangan syariah. Tentu bank-bank syariah, BPR-BPR [Bank Perkreditan Rakyat] syariah, BMT-BMT [Baitul Maal wa Tamwil/Balai Usaha Mandiri Terpadu] yang menjadi korban dampak daripada Covid-19 ini perlu mereka dibangkitkan kembali, dipulihkan kembali daripada dampak ini. Ini barangkali peran yang memang dibutuhkan oleh kita pada saat sekang ini,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Ma'ruf menyampaikan apresiasinya kepada jajaran IAEI yang telah melakukan upaya-upaya dalam menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Ia juga mengingatkan kembali agar organisasi ini dapat berkontribusi lebih baik lagi ke depannya.

Sementara itu, Ketua Umum IAEI Sri Mulyani Indrawati secara detil memaparkan bagaimana pandemi Covid-19 telah berpengaruh besar pada sektor ekonomi dan keuangan. 

“Wabah Covid-19 telah menimbulkan gejolak di bidang pasar uang dan ekonomi yang serba tidak pasti. Ancaman Covid telah terlihat sangat nyata. Pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan menjadi 2.97%. Memang masih positif, namun lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang biasanya di atas 5%,” papar Sri Mulyani.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pada kuartal kedua sejalan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjalan lebih luas, pemerintah juga menjaga agar pandemi ini tidak menimbulkan masalah baru, yaitu krisis keuangan. Salah satunya krisis pada sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Sri Mulyani pun meminta IAEI sebagai organisasi akademisi dan praktisi ekonomi dan keuangan syariah, turut berperan aktif pulihkan ekonomi terdampak Covid-19. “Ekonomi dan keuangan syariah juga mengalami dampak yang tidak ringan. Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh jajaran dan anggota IAEI untuk turut berkontribusi mengatasi dampak pandemi Covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya