Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SEBAGAI produk pemikiran, Pancasila harus didialogkan dengan perkembangan dan perubahan zaman yang terjadi. Dengan mendialogkannya, Pancasila akan selalu hidup dan mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan zaman sekompleks apapun.
Salah satu manifestasi dari upaya mendialogkan itu adalah dengan menyelenggarakan lomba bagi para generasi penerus bangsa. Seperti yang dilakukan oleh politikus Partai NasDem Willy Aditya lewat gerakan “Pancasila di Rumahku”.
Di dalam gerakan ini ada berbagai cara atau program yang dilakukan, salah satunya adalah lomba penulisan dan pembuatan video pendek bagi kalangan pelajar dan mahasiswa yang bertemakan Pancasila.
“Dengan lomba tersebut, secara tidak langsung, kita menggali narasi ber-Pancasila dan memberi ruang dialog antara Pancasila sebagai produk pemikiran dengan alam pikir generasi muda saat ini terhadapnya. Kita jadi bisa melihat bagaimana pemaknaan mereka terhadap Pancasila sebagai nilai kehidupan bersama,” kata Willy dalam keterangan tertulisnya di momen peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020, di Jakarta.
Menurutnya, sebagai pilot project, animonya cukup bagus meski di tengah pandemi corona. Ke depan, kita akan mengadakan berbagai jenis lomba lain di kota-kota lainnya.
Baca juga : Kaji dan Amalkan Pancasila untuk Indonesia Maju
“Kemarin kita sudah memberi apresiasi dan penghargaan kepada enam pemenang. Tiga dari lomba penulisan dan tiga lagi dari lomba video pendek. Dari hasil yang ada, kita patut bersyukur generasi muda punya pemahaman dan pemaknaan yang baik terhadap Pancasila. Cuma perlu diasah lebih lanjut saja,” ungkapnya.
Pancasila di Rumahku digagas Willy sebagai salah satu cara melakukan salah tugasnya sebagai anggota MPR, yakni sosialisasi pilar MPR RI. Dalam refleksinya, menyosialiasikan semangat kebangsaan yang di dalamnya ada Pancasila, konstitusi dan semangat Bineka Tunggal Ika tidak bisa hanya dengan pidato atau ceramah.
“Ia harus disampaikan dengan praktik yang bisa menjadi contoh atau pelajaran (best practice). Ia tidak bisa hanya disampaikan dalam berbagai pidato atau diperingati dalam ragam upacara. Jika hanya begitu, Pancasila hanya akan menjadi mitologi dan mengalami proses mistifikasi,” tutur Willy.
Oleh karena itulah, ikhtiar ini dilaksanakan dengan enam kerangka aksi. “Pertama, berwatak gerakan; bersifat partisipatori, ada target group yang jelas, metodenya induktif, kontekstual, dan terakhir, dilaksanakan dengan konvergensi media. Artinya berbagai paltform media kita gunakan,” jelas lulusan Filsafat UGM ini.
Pancasila di Rumahku juga menjadi salah satu manifestasi best practice yang ingin diwujudkan oleh Willy. Menurutnya, hal semacam ini sama dengan ketika Bung Karno menggali nilai-nilai kepribadian bangsa yang kemudian disebut Pancasila, dulu.
Baca juga : Pimpinan DPD RI Peringati Hari Pancasila secara Virtual
“Bung Karno sendiri mengatakan, ‘Aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah," ujarnya.
“Ini menunjukkan bagaimana Bung Karno berdialektika, mencari nilai-nilai yang bisa menjadi dasar sekaligus pemersatu bangsa, lewat interaksi dan dialog dengan berbagai kebudayaan dan kepribadian bangsa-bangsa di Nusantara,” imbuhnya.
Tetapi Willy kembali menandaskan, kelima sila Pancasila itu harus terus berada di ruang dialog dengan segala perkembangan dan perubahan yang ada. Dengan begitu, Pancasila akan senantiasa hidup, baik sebagai nilai hidup bersama maupun produk pemikiran.
Ke depan, Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem ini mengatakan, gerakan Pancasila di Rumahku ini akan berlanjut di kota-kota lain dengan berbagai program dan lomba lainnya.
“Nanti akan kita tambah varian program dan lombanya. Lomba menulis surat misalnya. Intinya, semangatnya akan selalu berpijak pada enam kerangka aksi tadi,” tutupnya. (OL-7)
Upacara militer sebagai penghormatan terakhir kepada Alm. Mayjen (Purn) I Gusti Kompang (IGK) Manila di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Partai NasDem DPR RI menyatakan dukungan terhadap arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi sebagai prioritas utama
Bendahara Umum Partai NasDem itu mengatakan memberantas beking tambang ilegal tersebut hal mudah. Aparat penegak hukum (APH) bisa langsung menangkap.
Helmy Yahya menyebut IGK Manila bukan sekadar figur publik, melainkan pribadi yang dianggapnya sebagai orangtua sendiri.
The old soldier never dies, they just fade away. Kalimat yang terasa tepat menggambarkan sosok Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang Manila
Pagi itu perwira tinggi bintang dua itu mengirimkan meme wajahnya dengan tulisan 'Selamat Pagi'. Ritual saya setiap selesai menjalankan salat Subuh ialah menerima sapaan pagi dari Pak Manila.
ANGGOTA DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Tonny Tesar, menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan penguatan implementasi Pancasila di Jayapura, Rabu (20/8).
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved