Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
JARINGAN Demokrasi dan Pemilu Berintegritas (Netgrit) menduga kebocoran data penduduk berasal dari pihak stakeholder. Hal ini disampaikan lantaran pihaknya tidak menemukan adanya kebocoran di sistem Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada daftar pemilih tetap (DPT). Kebocoran diduga berasal dari pihak stakeholder.
"Yang perlu diselidiki adalah pihak eksternal yang malah menyalahgunakan data itu bukan untuk kepentingan pemilu," ujar Direktur Netgrit Ferry Kurnia, Senin (25/5).
Ferry menambahkan, bedasarkan Pasal 38 ayat 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 terkait perubahan terbaru pemilihan gubernur, walikota, bupati, menyatakan KPU wajib memberikan salinan DPT kepada partai politik. Sehingga penting untuk menelusuri asal data DPT yang bocor di media sosial twitter.
"Bahwa KPU harus bersifat transparan dan wajib menyerahkan salinan DPT ke parpol," tuturnya.
Untuk itu, ia melihat pusat data milik KPU tidak bocor. Seharusnya melalui regulasi terkait penggunaan salinan DPT, cukup membuat stakeholder tidak menyalahgunakan data.
Baca juga: 2,3 Juta Data Penduduk Bocor, KPU: Itu Data Terbuka
Sebelumnya, sebuah akun Twitter spesialis pengawasan dan perlindungan data mengungkap data 2,3 juta penduduk Indonesia bocor di dunia maya. Akun @underthebreach mengungkap seseorang telah membagikan data mentah berisi nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK), dan nomor kartu keluarga (KK) di sebuah forum.
"Aktor membocorkan informasi 2,3 juta warga negara Indonesia," tulis akun @underthebreach Kamis, 21 Mei 2020.
Data tersebut dibagikan seseorang dari kelompok tertentu di sebuah forum. Data tersebut diduga milik KPU karena kop surat data bertuliskan daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Umum 2014.(OL-5)
Di Indonesia, kebocoran data pribadi telah menjadi salah satu ancaman pembangunan ekonomi dan keuangan digital yang semakin lama semakin serius.
Banyaknya data diri dari warga yang terhimpun dalam situs tersebut, potensial disalahgunakan oleh hacker judol untuk keperluan pragmatis yang dapat merugikan
Amankan privasi digitalmu! Tips ampuh menjaga data pribadi online dari peretas dan penipuan. Pelajari caranya sekarang!
Lindungi data pribadimu! Pelajari tips ampuh menjaga informasi sensitif dari kebocoran online & offline. Amankan privasi digitalmu sekarang!
Setiap hari, kita menggunakan aplikasi chat untuk berbagi informasi pribadi, foto, hingga percakapan penting. Tapi, apakah chat Anda benar-benar aman?
POLISI belum menerima laporan terkait dugaan jual beli data biometrik retina mata dengan imbalan uang yang dilakukan WorldID selaku pengelola mata uang kripto
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Peretas Korea Utara berhasil mencuri US$1,5 miliar dalam mata uang kripto dari platform Bybit, menjadikannya sebagai peretasan terbesar yang pernah tercatat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved