Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menyatakan permintaan maaf karena pemerintah belum bisa mengatasi pandemi virus korona atau covid-19.
"Kami, pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang, bahaya korona ini belum hilang," ujar Ma'ruf Amin dalam pernyataan resminya, Kamis (21/5).
Baca juga: Presiden Tiadakan Open House Lebaran Tahun Ini
Wapres mengakui, pemerintah masih kesulitan menghilangkan virus covid-19. Selain sulit dihadapi, Jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas menjadi kesulitan tersendiri.
Di samping itu ada sebagian masyarakat yang kurang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Jadi bukan sesuatu yang mudah untuk menghilangkan virusnya," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin Diminta Setop Izin Khusus Industri Selama PSBB Tahap 3
Karena itu, tambah Ma’ruf, pemerintah tetap meminta agar masyarakat melakukan ibadah di di rumah selama situasi pandemi belum teratasi. "Pemerintah meminta masyarakat melakukan shalat Id di rumah, tidak di masjid dan lapangan terbuka. Kita harus mencegah penyebaran virus covid-19. Situasi pandemi belum aman," ujarnya.
Walau begitu, Ma’ruf menilai sebenarnya suasana covid-19 sudah menurun. "Karena itu kita harapkan tak lama lagi covid-19 akan segera hilang, segera berlalu," pungkasnya. (X-15)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved