Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
IMBAUAN untuk melaksanakan ibadah selama bulan Ramadan di rumah saja dijalankan dengan baik oleh masyarakat muslim. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Komnas HAM.
Survei yang dilakukan secara daring selama bulan Ramadan 2020 kepada 669 responden diketahui sebanyak 632 orang atau 94,5% patuh beribadah di rumah. Sisanya 37 orang menyatakan tetap memilih beribadah di masjid.
“Survei ini menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki kesadaran akan kesehatan diri dan lingkungan serta mengikuti imbauan pemerintah jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak,” ungkap komisioner bidang pengkajian dan penelitian Komnas HAM, Choirul Anam, dalam diskusi daring bertajuk Laporan Hasil Survei Kepatuhan Masyarakat untuk Beribadah di Rumah selama Ramadan 1441 H untuk Menanggulangi Wabah Covid-19, di Jakarta, kemarin.
Dalam survei tersebut juga didapatkan data bahwa mayoritas masyarakat atau 28,4% yang tidak beribadah di rumah beralasan karena merasa beribadah di masjid lebih khusyuk atau fokus jika dibandingkan di rumah.
Sisanya memiliki beragam alasan, mulai tidak mengetahui imbauan pemerintah hingga lingkungan tidak mendukung atau masih mayoritas beribadah di masjid. “Sebanyak 293 responden juga menyatakan masih ada masjid atau musala yang menggelar ibadah bersama, khususnya selama bulan Ramadan,” ujar Choirul.
Meski minim, masih adanya masyarakat yang mengabaikan imbauan untuk beribadah di rumah, kata Choirul, merupakan tantangan bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun tokoh-tokoh agama. “Ini tantangan agar bagaimana semua bisa lebih terlibat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beribadah di rumah dan mencegah penyebaran covid-19,” ujarnya.
Kepala Bagian Penyuluhan Komnas HAM, Mimin Dwi Hartono, mengatakan pelibatan semua pihak, khususnya tokoh agama dan masyarakat, sangat pentig dilakukan. Pemerintah harus lebih melibatkan mereka agar imbauan melakukan ibadah di rumah dijalankan secara maksimal. “Harus ada pendekatan agar tokoh agama dan masyarakat ikut terlibat mengimbau masyarakat di tengah kondisi pandemi ini,” tutur Mimin.
Selanjutnya, imbuh Choirul, sebanyak 70,8% dari 669 responden mengatakan setuju adanya sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk beribadah di rumah, khususnya selama bulan Ramadan dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berjalan. (Pro/P-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved