Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PSI: Minta Maaf Tidak Cukup, Taufan Mestinya Mundur

Insi Nantika Jelita
14/4/2020 21:02
PSI: Minta Maaf Tidak Cukup, Taufan Mestinya Mundur
Surat dari Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat se Indonesia yang menyebar di media sosial.(Dok.MI)

PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, untuk mengundurkan diri terkait surat berkop Sekretariat Kabinet kepada camat agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek menanggulangi Covid-19.

Taufan sendiri merupakan CEO PT Amartha. Dalam surat tersebut, atribusinya sebagai Staf Khusus Presiden.

“Ada konflik kepentingan dalam surat yang tidak seharusnya dilakukan seseorang yang memiliki jabatan sangat penting. Mas Taufan bisa memberi contoh, membuat tradisi baru, dengan kesadaran pribadi mau mengundurkan diri," kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (14/4).

Dalam demokrasi, pejabat publik yang mengundurkan diri karena kesalahan adalah hal biasa.

Belakangan, kata Isyana, yang bersangkutan sudah meminta maaf. Namun permintaan maaf itu sendiri lebih terkesan sebagai permohonan maaf pribadi.

“Memang Mas Taufan sudah meminta maaf tapi tidak menggunakan kop surat yang sama, yaitu Sekretariat Kabinet. Juga di bawah tanda tangan dan nama hanya bertuliskan email pribadi,” lanjut Isyana.

Ia menegaskan, dalam situasi sulit sekarang, para pembantu presiden diharapkan tidak menambah sulit posisi Jokowi. Setiap langkah dan pernyataan harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dalam surat kepada para camat tertanggal 1 April itu, program “Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19” akan dijalankan untuk area Jawa, Sulawesi, dan Sumatra. Kerja sama yang dimaksud mencakup edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya