Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa kekesalannya lantaran masih banyak daerah yang belum bergerak untuk menangani pandemi Covid-19. Jokowi menyebutkan ada 34 daerah yang hingga kini belum menyampaikan laporan anggaran khusus untuk penanganan virus korona. Sebanyak 103 daerah juga belum menganggarkan dana untuk keperluan jaring pengaman sosial dan 140 daerah belum mengalokasikan biaya untuk penanganan dampak ekonomi akibat Covid-19.
Baca juga: DPR Nilai Permenhub No 18/2020 Tumpang Tindih dengan Permenkes
"Artinya ada di antara kita yang masih belum memiliki respons, belum ada perasaan dalam situasi yang tidak normal ini. Saya minta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan beri teguran kepada mereka," ujar Jokowi saat memimpin rapat paripurna, Selasa (14/4).
Dua menteri tersebut juga diinstruksikan untuk segera membuat pedoman yang bisa digunakan oleh daerah-daerah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran.
Dengan adanya pedoman itu, diharapkan pemerintah pusat dan daerah memiliki satu visi dan saru prioritas yang sama dan jelas dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
Presiden tidak bosan menyampaikan kepada jajaran menteri dan seluruh kepala daerah untuk menyisir ulang APBN serta APBD masing-masing.
Perjalanan dinas, rapat-rapat, belanja barang dan seluruh kegiatan yang tidak memiliki manfaat bagi masyarakat harus dihilangkan.
"Pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas. Fokuskan semua untuk rakyat. Fokuskan pada upaya penanganan Covid-19 baik itu di bidang kesehatan maupun penanganan dampak sosial ekonomi. Sudah berkali-kali saya sampaikan," tegas Jokowi. (OL-6)
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved