Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bapas Dinilai belum Efektif Jalankan Tugas

Media Indonesia
14/4/2020 08:55
Bapas Dinilai belum Efektif Jalankan Tugas
Pengamat hukum pidana Universitas Riau, Erdianto Effendy(DOK. PRIBADI)

PENGAMAT hukum pidana Universitas Riau, Erdianto Effendy, mengatakan sejumlah tindak kejahatan kembali dilakukan narapidana yang baru saja menjalani pembebasan bersyarat. Hal itu menunjukkan balai pemasyarakatan (bapas) tidak efektif dalam menjalankan fungsi.

“Warga binaan yang mendapatkan asimilasi seharusnya mereka yang benarbenar dapat diyakinkan sudah menjadi orang baik sebagai bentuk keberhasilan proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan (LP),” kata Erdianto di Pekanbaru, kemarin.

Pendapat itu dikemukakannya terkait dengan sejumlah narapidana yang baru bebas bersyarat melakukan tindak kriminal sehingga meresahkan masyarakat. Tak pelak sejumlah perumahan menutup akses jalan demi menjaga keamanan. Selain itu, terjadi kerusuhan di LP Manado akibat kecemburuan sosial tidak mendapatkan asimilasi.

Menurut Erdianto, proses seleksi di LP untuk mendapatkan asimilasi juga harus ketat sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Namun, ia mengungkapkan, jangan karena satu-dua kejadian, sampai digeneralisasikan seakan apa yang menjadi kebijakan pemerintah salah semua. Terlepas dari itu semua, jika pilihan yang mesti diambil ialah melakukan asimilasi dan pembebasan bersyarat, kebijakan tersebut harus dipersiapkan dengan matang.

“Harus ada antisipasi kejadian-kejadian tersebut bahwa saat ini pemerintah sendiri kewalahan untuk membuat masyarakat tetap diam di rumah. Membuat mereka yang mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat untuk tetap diam di rumah tentu jauh lebih sulit,” jelasnya.

Secara terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM, Ibnu Chuldun, meminta masyarakat menerima napi yang sudah dipulangkan. Masyarakat diharapkan ikut membantu membina para napi yang mendapat asimilasi.

“Masyarakat adalah salah satu pilar penting keberhasilan program pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan. Jika masyarakat menolak, sia-sia pembinaan yang telah dilakukan lembaga pemasyarakatan,” kata Ibnu di Jakarta, Jumat (10/4).

Ibnu mengatakan para narapidana sudah dibina agar menjadi pribadi yang lebih baik selama di dalam LP. Dia meminta masyarakat tidak mem sikap diskriminatif kepada napi yang dipulangkan karena hal itu bisa merusak pembinaan yang diberikan. (Ant/medcom/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya