Jumat 10 Maret 2023, 20:46 WIB

Perbedaan antara Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan | Humaniora
Perbedaan antara Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya

Antara/Zarqoni Maksum.
Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

 

BERDASARKAN Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu. Sementara asimilasi adalah penyesuaian (peleburan) sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.

Kedua hal tersebut terjadi karena berkembangnya zaman yang semakin modern. Secara sederhana, akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri. Kemudian asimilasi adalah suatu perubahan budaya karena ada individu atau kelompok yang memiliki latar belakang berbeda yang hidup di lingkungan atau suatu daerah yang sama.

Perbedaan akulturasi dan asimilasi

Akulturasi mencampurkan budaya asing dengan budaya baru. Sedangkan asimilasi memunculkan budaya baru dan budaya asli perlahan-lahan mulai hilang dari kelompok masyarakat. 

Baca juga: Pengertian Tembang Kinanthi, Watak, dan Contoh

Perbedaan yang siginifikan dari keduanya ialah saat kebudayaan asli di sebuah kelompok masyarakat hilang atau tidak. Keduanya dapat berupa hal positif dan negatif, tergantung perilaku masyarakat terhadap proses asimilasi dan akulturasi tersebut.

Faktor pendorong akulturasi

1. Pendidikan yang maju.
2. Sikap dan perilaku saling menghargai budaya.
3. Toleransi terhadap budaya lain.
4. Masyarakat heterogen.
5. Berorientasi ke masa depan.

Faktor penghambat akulturasi

1. Ilmu pengetahuan yang bergerak melambat.
2. Sikap masyarakat yang tradisional.

Baca juga: Nama-Nama Senjata Tradisional Indonesia dan Daerah Asalnya

3. Hal-hal baru dianggap buruk.
4. Adat atau kebiasaan.

Faktor pendorong asimilasi 

1. Terbiasa membuka diri terhadap budaya baru.
2. Perkawinan antarkelompok budaya yang berbeda.
3. Menghormati dan menghargai orang asing beserta budaya yang dibawanya.
4. Memiliki kesempatan yang sama di dalam aspek ekonomi.

Faktor penghambat asimilasi

1. Takut menghadapi budaya baru.
2. Adanya golongan minoritas.
3. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang budaya asing.
4. Perbedaan ciri-ciri fisik.

Contoh akulturasi

1. Rumah-rumah dengan arsitektur Tiongkok kuno.
2. Kesenian gambang kromong.
3. Masjid Menara Kudus.
4. Cerita Wayang Mahabarata.

Contoh asimilasi

1. Musik dangdut.
2. Penggunaan baju koko di Indonesia.
3. Pakaian pengantin Betawi.
4. Perayaan Valentine. (Z-2)

Baca Juga

Ist

Marhaban Si Glowing, Kampanye Hindari Potensi Dehidrasi Kulit Selama Berpuasa

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 22:33 WIB
Kulit (termasuk bagian wajah) yang terasa kering akibat kurang asupan cairan, merupakan salah satu masalah yang bisa terjadi saat seseorang...
Antara

RS Darurat Covid-19 Kemayoran Ditutup, Ini Kata Kemenkes

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Sabtu 01 April 2023, 22:20 WIB
RUMAH Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup per 31 Maret 2023. Ini kata Kementerian...
Ist

Matang di Pohon, Apel Lori Miliki Keunggulan Dibandingan Jenis Apel Lain

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 21:31 WIB
Apel Lori merupakan apel yang memiliki penampilan yang tidak semenarik buah apel pada umumnya, namun memiliki rasa yang lebih manis, garing...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya