Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Mahfud MD: Intoleransi Ancam Integrasi Bangsa

Indriyani Astuti
17/2/2020 15:48
Mahfud MD: Intoleransi Ancam Integrasi Bangsa
Menko Polhukam, Mahfud MD (kedua kanan), menjadi pembicara dalam diskusi "Bincang Seru Mahfud" di Universitas Indonesia.(Antara/Asprilla Dwi Adha)

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan Indonesia masih terus dibayangi gangguan yang berpotensi menghambat kemajuan bangsa.

Gangguan tersebut seperti kurangnya persatuan di kalangan masyarakat, yang ditandai dengan kemunduran toleransi.

"Orang yang berbeda dimusuhi. Ini sudah mulai muncul dalam narasi keyakinan, misalnya dalam pendirian rumah ibadah," ujar Mahfud dalam acara diskusi "Bincang Seru Mahfud" di Universitas Indonesia, Senin (17/2).

Dalam acara itu, hadir Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, komedian Cak Lontong, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Harkristuti Harkrisnowo, Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, dan komika Mamat Alkatiri.

Baca juga: Pancasila Harus Jadi Acuan Cara Berpikir Melawan Intoleransi

Selain intoleransi, Mahfud menyebut gangguan lain yang dapat menghambat integrasi bangsa ialah ketidakadilan. Menurutnya, ketidakadilan dapat mengancam integrasi negara. Dalam proses kehancuran negara selain gagal menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat, juga terdapat empat hal yang jika dibiarkan dapat menyebabkan negara gagal.

Pertama, disorientasi ketika negara kehilangan arah, serta gagal dalam menciptakan keadilan. Kedua, ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah, yang menimbulkan disopinion. Ketiga, rakyat berbeda paham dan melawan. Keempat, lanjut dia, apabila terus dibiarkan terjadi disintegrasi. Oleh karena itu, persatuan dan keberagaman menjadi suatu keharusan untuk merawat integrasi bangsa.

"Tidak ada kelompok manusia yang sama. Indonesia merdeka setelah bersatu dalam keberagaman," pungkas Mahfud.

Dia mengakui ada ancaman berupa ideologi baru yang dianggap lebih baik dari Pancasila sebagai dasar negara. Mahfud menyakini ancaman disintegrasi dapat diminimalisasi, apabila negara mewujudkan keadilan bagi rakyat.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik