Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PMII: Kepulangan Eks Kombatan IS Ancam Keamanan Nasional

Cahya Mulyana
09/2/2020 22:03
PMII: Kepulangan Eks Kombatan IS Ancam Keamanan Nasional
Milisi Kurdi mengawasi wanita anggota keluarga eks kombatan IS di kamp pengungsian di Timur Laut Suriah(AFP/Delil Souleimani)

WACANA pemulangan eks kombatan Islamic State (IS) yang sebelumnya berstatus warga negara Indonesia (WNI) dinilai Organisasi Kepemudaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berpotensi mengancam keamanan nasional.

PMII pun menolah rencana pemulangan sekitar 600 orang eks kombatan IS yang telah membuang paspor Indonesia-nya tersebut. Ketua Bidang Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda PB PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah pun meminta publik mempertimbangkan permintaan pemulangan itu.

"Pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia itu saya kira harus dipertimbangkan kembali. Ini berbahaya bagi keamanan negara. Mereka itu sudah didoktrin. Membaiat diri pada pimpinan ISIS. Sekalipun ISIS sudah kalah, tetapi ideologi dan semangat mereka masih ada dan sulit untuk dideteksi apalagi dihilangkan," kata Syarif dalam keterangan persnya, Minggu (9/2).

Baca juga : Polemik WNI Eks IS, Pakar Usul Hanya Pulangkan Wanita & Anak-Anak

Menurut dia, paham radikalisme masih tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Maka permasalahan ini harus segera dituntaskan bukan menambahnya dengan memulangkan eks kombatan IS.

"Saya ambil contoh ya. HTI itu sudah dibubarkan pemerintah. Secara organisasi itu sudah tidak ada, tapi orang-orang eks HTI masih terus melakukan kampanye-kampanye pendirian negara khilafah. Ini bisa jadi sama dengan IS,"paparnya.

Pria yang akrab disapa Chaliq ini meminta pemerintah membatalkan pilihan pemulangan seluruh eks kombatan IS.

"Jangan korbankan jutaan orang WNI di Indonesia ini hanya karena ingin menyelamatkan 600 orang WNI eks ISIS. Kemudian jangan dibandingkan dengan pemulangan WNI dari Wuhan. Karena ini bukan hanya terkait penyakit atau virus yang menyerang raga, tetapi ideologi yang menyerang semuanya," pungkasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya