Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kompol Rossa Purbo Bekti masih tetap bekerja di KPK. Polri, kata Argo, sudah mengirim surat ke KPK tentang pembatalan penarikan penyidik KPK Kompol Rossa ke institusi Polri.
Pasalnya, masa tugas Kompol Rossa di KPK masih berlangsung hingga September 2020. "Polri, kemarin, memberikan surat pembatalan. Artinya, surat kepada KPK untuk Kompol Rossa tidak ditarik (ke kepolisian)," kata Brigjen Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, kemarin.
Pihaknya menambahkan, sampai saat ini Mabes Polri belum menerima surat pemberhentian Kompol Rossa sebagai penyidik KPK dari KPK. Kompol Rossa merupakan salah satu penyidik yang terlibat dalam penyelidikan kasus dugaan suap pergantian anggota DPR-RI melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) dengan tersangka anggota Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan dan politikus PDIP Harun Masiku.
Sebelum Rossa, dua penyidik KPK dari Kejaksaan Agung, Sugeng dan Yadyn Palebangan, ditarik instansinya. Sejatinya, Yadyn dan Sugeng berada di KPK selama 10 tahun mulai 2012 dan berakhir pada 24 Maret 2022.
Secara terpisah, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan pemberhentian dua jaksa dan penyidik sesuai prosedur. Pemberhentian itu berlandaskan surat permintaan dari Polri dan Kejaksaan Agung.
"Ada suratnya, tanggal 13 (Januari) itu diterima surat penarikan terhadap dua penyidik, dari kejaksaan juga kita terima penarikan dua jaksa penuntut umum. Tanggal 15 dibahas, tanggal 21 dibuat surat keputusan pemberhentian yang bersangkutan. Maka apa yang tidak ada?," katanya seusai menemui pimpinan DPR di kompleks parlemen.
Menurut dia, KPK tidak turut campur ketika Polri membatalkan penarikan dua penyidik dari KPK. Pasalnya, keputusan itu berlandaskan pada permintaan. "Status dua penyidik Polri sudah dikembalikan," ujarnya.
Ia pun meluruskan isu dua penyidik yang baru diberhentikan tidak berstatus anggota polisi. "Dia tetap anggota Polri, kok," pungkasnya.
Sebelumnya, wadah pegawai KPK menyayangkan pengembalian Kompol Rossa ke instansi kepolisian. Pasalnya, Kompol Rossa merasa tidak pernah menerima surat pemberhentian dari KPK ataupun diantarkan pihak KPK ke Mabes Polri untuk dikembalikan.
"Tidak pernah ada pelanggaran disiplin atau sanksi etik yang dilakukan Kompol Rossa sehingga saat ini Kompol Rossa Tetap melaksanakan tugas seperti biasa untuk memberantas korupsi hingga hari ini," kata Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo di Gedung KPK, Rabu (5/2). (Cha/Ant/Iam/Tri/P-5)
Hasto menilai keterangan dari saksi hari ini cuma sebagai asumsi belaka. Dia semakin yakin diserang oleh kepentingan tertentu.
Agustiani Tio Fridelina menggugat penyidik KPK Rossa Purbo Bekti secara perdata senilai Rp2,5 miliar
KUBU Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta hakim praperadilan menghadirkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti dalam persidangan.
KPK membeberkan alasan memanggil mantan penyidik di kasus Hasto, menjadi saksi dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, yang menjerat buronan Harun Masiku.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menceritakan kronologi operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu (23/11). Penyelidik sempat kejar-kejaran dengan Rohidin Mersyah
WAKIL Ketua KPK Alexander Marwata memperingatkan agar Gubernur Kalimantan Selatan periode 2021–2024 Sahbirin Noor (SN) agar tidak mangkir dari panggilan penyidik KPK pada Jumat (22/11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved