Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SALAH satu Komisioner komisi pemilihan umum (KPU) RI, Wahyu Setiawan, terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Media Indonesia mencoba menghubungi semua komisioner KPU, namun hanya Pramono yang menjawab. Pramono hingga saat ini masih mencari tahu informasi yang lengkap perihal OTT tersebut. "Kita masih cari info yang lengkap," ujar Pramono, Rabu (8/1).
Baca juga: Pegiat Keberagaman Sudarto tidak Ditahan tapi Tetap Tersangka
Untuk diketahui, Komisioner KPU periode 2017-2020 terdiri dari tujuh orang, yakni Arief Budiman (Ketua KPU), dan enam anggotanya yaitu Pramono Ubaid Tanthowi, Wahyu Setiawan, Ilham Saputra, Hasyim Asy'ari, Viryan dan Evi Novida Ginting Manik.
"Infonya masih simpang siur di OTT dengan status apa dan dalam kasus apa," pungkasnya. (OL-6)
Padahal, sektor kehutanan mengelola aset negara dengan nilai triliunan rupiah dan memiliki peran penting dalam keberlanjutan lingkungan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di kantor Inhutani V Jakarta.
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Fitroh mengatakan operasi itu berhsil mengamankan sembilan orang.
Fitroh menjelaskan, operasi senyap itu menyeret INHUTANI V. Ada direksi badan usaha milik negara (BUMN) yang terjaring.
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menegaskan tidak ada yang perlu ditakuti terkait rencana Komisi III DPR RI memanggil KPK untuk rapat dengar pendapat (RDP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved